Jumlah Kerikil Jumrah Haji

keepgray.com – Jemaah haji akan melaksanakan lempar jumrah pada 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik, membutuhkan puluhan kerikil. Jika ditotal, kebutuhan kerikil seluruh jemaah haji tahun ini diperkirakan mencapai ratusan juta butir.

Lempar jumrah disyariatkan berdasarkan kisah Nabi Ibrahim AS yang melempari iblis dengan kerikil saat diadang di tempat ibadah haji. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ketika Ibrahim AS mendatangi tempat-tempat ibadah haji, setan menghadangnya di jumrah Aqabah, Ibrahim lantas melemparinya dengan tujuh kerikil hingga membuatnya jatuh terkapar di atas bumi. Di jumrah kedua (Wustha), setan menghadang Ibrahim lagi, Ibrahim pun melemparinya dengan tujuh kerikil hingga membuatnya jatuh terkapar di atas bumi. Dan di jumrah ketiga (Sugra) setan menghadang Ibrahim lagi, maka Ibrahim melemparinya dengan tujuh kerikil hingga membuatnya jatuh terkapar di atas bumi.”

Jumlah kerikil yang dibutuhkan jemaah untuk lempar jumrah bergantung pada pilihan nafar awal atau nafar tsani. Nafar awal adalah meninggalkan Mina pada 12 Zulhijah, sementara nafar tsani pada 13 Zulhijah.

Menurut Buku Manasik Haji 2025 Kementerian Agama, jemaah akan melempar jumrah Aqabah pada 10 Zulhijah, serta jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada hari Tasyrik. Setiap lemparan membutuhkan 7 butir kerikil. Jemaah nafar awal butuh 49 butir, dengan rincian 7 butir pada 10 Zulhijah dan 21 butir pada 11 dan 12 Zulhijah. Jemaah nafar tsani butuh 70 butir, dengan rincian 7 butir pada 10 Zulhijah dan 21 butir pada 11, 12, dan 13 Zulhijah.

Badan Statistik Umum Arab Saudi (GASTAT) mengumumkan total jemaah haji 2025 sebanyak 1.673.230 orang. Jika semua melempar jumrah, dibutuhkan 80 hingga 100 juta butir kerikil. Jika diasumsikan semua jemaah mengambil nafar awal, maka dibutuhkan 49 x 1.673.230 = 81.988.270 butir kerikil. Jika diasumsikan semua jemaah mengambil nafar tsani, maka dibutuhkan 70 x 1.673.230 = 117.126.100 butir kerikil.

Kerikil bekas lempar jumrah akan jatuh ke ruang bawah tanah sedalam 15 meter, lalu dikumpulkan dengan sabuk pengangkut, dibersihkan, dan disimpan untuk haji berikutnya, seperti dilansir Arab News dari staf Kidana Development Company, Ahmed Al Subhi.