keepgray.com – Menjelang ulang tahun Jakarta ke-498 pada 22 Juni, pembangunan infrastruktur dan layanan publik terus digenjot dengan dukungan utama dari pajak daerah. Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta menyatakan bahwa pajak menjadi fondasi penting dalam mewujudkan kesejahteraan yang merata dan berkelanjutan.
Bapenda DKI menerapkan berbagai insentif pajak untuk mendukung pertumbuhan usaha, penelitian, dan penciptaan lapangan kerja, termasuk pembebasan atau pengurangan tarif pajak. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi lokal dan menstimulasi inovasi di tengah masyarakat.
Pajak daerah digunakan untuk membiayai program strategis dan layanan publik, seperti transportasi umum terintegrasi (MRT Jakarta dan Transjakarta), Program KJP Plus dan KJMU untuk pendidikan, peningkatan layanan kesehatan melalui pembangunan puskesmas dan rumah sakit, serta pengelolaan lingkungan dan penanggulangan banjir melalui revitalisasi sungai dan pembangunan waduk. Program-program ini dirancang sebagai investasi jangka panjang untuk Jakarta yang lebih tangguh.
Pada tahun anggaran 2025, APBD DKI Jakarta ditetapkan sebesar Rp91,34 triliun, dengan Rp81,7 triliun berasal dari pendapatan daerah yang didominasi oleh penerimaan pajak. Sisanya sebesar Rp9,6 triliun berasal dari pembiayaan. Data ini menunjukkan kontribusi penting warga Jakarta sebagai pembayar pajak dalam mewujudkan berbagai fasilitas dan pelayanan publik.
Bapenda DKI menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pajak untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan program pemerintah berjalan sesuai sasaran. Pemerintah Provinsi DKI berkomitmen untuk terus meningkatkan efektivitas pengelolaan anggaran agar memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Ulang tahun Jakarta ke-498 menjadi momentum refleksi perubahan yang dibawa oleh kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Pajak daerah yang dibayarkan warga bukan hanya kontribusi, tetapi juga bentuk kepedulian untuk berinvestasi demi Jakarta yang lebih baik.
