Polda Metro Kawal Bantuan Kebakaran Penjaringan

keepgray.com – Polda Metro Jaya menerjunkan personel untuk membantu korban kebakaran yang melanda sekitar 500 rumah semipermanen di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Bantuan ini merupakan bagian dari misi kemanusiaan tanggap darurat.

Salah satu perwira pengendali di Penjaringan menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar patroli, melainkan wujud nyata dari misi kemanusiaan kepolisian untuk membantu masyarakat yang sedang tertimpa musibah, Sabtu (7/6/2025).

Direktorat Samapta Polda Metro Jaya mengerahkan 15 personel dari Unit III dan IV Sie Turjawali Subdit Gasum Ditsamapta PMJ sejak pukul 12.00 WIB untuk membantu pengamanan, evakuasi warga, dan distribusi bantuan. Tim yang dipimpin oleh Brigadir Fakhman melakukan penyisiran di kawasan terdampak, terutama di Kampung Sawah RT 17 RW 04, untuk memastikan keamanan dan mengawal pendistribusian bantuan logistik.

Beberapa jam kemudian, Kompi 7 Subdit Dalmas turut diterjunkan untuk memperkuat operasi kemanusiaan. Iptu Muhammad Ardi Lesmana Hasibuan dan Ipda Lambok Siregar beserta satu Satuan Setingkat Peleton (SST) personel bergabung dalam upaya pengamanan di titik-titik penampungan sementara. Petugas juga membantu mendirikan tenda darurat dan menjaga ketertiban di area distribusi bantuan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki area kebakaran tanpa izin demi keselamatan bersama dan kelancaran proses evakuasi serta penyaluran bantuan. Ia juga meminta warga untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum jelas sumbernya dan memastikan informasi yang diperoleh agar tidak menimbulkan kebingungan atau kepanikan.

Ade Ary juga mengimbau warga yang ingin berkontribusi dalam penyaluran bantuan agar menyalurkannya melalui posko-posko resmi yang telah dibentuk oleh aparat dan pemerintah setempat, sehingga bantuan dapat sampai tepat sasaran dan tidak menimbulkan kerumunan.

Kebakaran hebat ini melanda permukiman padat di Kampung Rawa Indah, Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, dan menyebabkan 3.200 jiwa dari 800 kepala keluarga harus mengungsi. Sebagian warga telah berada di lokasi pengungsian dan tenda yang telah dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta.