keepgray.com – Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara melaksanakan Salat Idul Adha bersama masyarakat transmigran di Kawasan Transmigrasi Palolo, Desa Sidera, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi. Kehadirannya disambut hangat oleh masyarakat setempat.
Dalam kesempatan itu, hadir pula Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, dan Bupati Sigi, Mohamad Rizal Intjenae. Mereka bersama warga mengikuti khutbah Idul Adha yang menekankan semangat keikhlasan, pengorbanan, dan kepedulian sosial.
Usai salat, Iftitah secara simbolis menyerahkan dua ekor sapi kurban, bantuan dari Presiden Prabowo Subianto, kepada masyarakat transmigrasi. Bantuan ini merupakan wujud perhatian negara kepada warga transmigran yang terus berjuang membangun kehidupan di wilayah pengembangan nasional.
“Ini bukan hanya tentang daging kurban, tapi tentang kehadiran negara di tengah rakyat. Presiden menitipkan pesan agar nilai kebersamaan dan gotong royong terus dirawat di kawasan transmigrasi,” ujar Iftitah, seperti dikutip pada Sabtu (7/6/2025).
Selain hewan kurban, diserahkan pula bantuan perlengkapan ibadah untuk masjid di Kawasan Transmigrasi Palolo. Bantuan ini diharapkan meningkatkan kenyamanan dan kekhusyukan warga dalam beribadah, serta memperkuat fungsi masjid sebagai pusat kehidupan sosial dan spiritual.
Kawasan Transmigrasi Palolo menjadi salah satu kawasan prioritas yang dikembangkan Kementerian Transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis pertanian dan agroindustri. Berbagai program strategis dijalankan, meliputi penyediaan infrastruktur dasar, pemberdayaan ekonomi lokal, hingga peningkatan kapasitas SDM transmigran.
Transformasi transmigrasi yang tengah berjalan berlandaskan delapan pilar pembangunan, termasuk hilirisasi, diversifikasi, digitalisasi, dan edukasi. Tujuannya adalah menciptakan kawasan transmigrasi yang mandiri, produktif, dan berdaya saing tinggi.
Kehadiran Mentrans disambut antusias oleh warga. Momen Idul Adha ini terasa istimewa karena dihadiri langsung oleh pejabat negara yang menunjukkan perhatian pada nasib dan masa depan mereka.
“Kami merasa tidak sendiri. Pemerintah benar-benar hadir dan mendengarkan,” kata seorang tokoh masyarakat setempat.