Hikmah Iman Rasul: Aplikasi di Hidup Sehari-hari

keepgray.com – Setiap muslim diajarkan untuk beriman kepada rasul-rasul Allah, yang merupakan bagian dari rukun iman yang harus diyakini sepenuh hati. Rasul diutus Allah sebagai pembawa wahyu dan pembimbing manusia agar tidak tersesat dalam menjalani hidup.

Kepercayaan ini ditegaskan dalam Al-Qur’an, Surah Al-Baqarah ayat 285, yang artinya: “Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Mereka juga berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.”

Ayat ini mengajarkan bahwa beriman kepada para rasul adalah bagian penting dari iman dan membawa banyak manfaat dalam hidup. Dalam buku *Belajar Aqidah Akhlak* karya Muhammad Asroruddin Al Jumhuri, dijelaskan hikmah beriman kepada rasul Allah yakni sebagai berikut:

1. **Menyadari Besarnya Kasih Sayang Allah:** Allah mengutus para nabi untuk membimbing umat manusia, menunjukkan bahwa Allah tidak membiarkan manusia tersesat tanpa petunjuk, melainkan memberikan bimbingan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
2. **Menumbuhkan Rasa Syukur kepada Allah:** Mengutus para rasul adalah nikmat besar dari Allah. Dengan menyadari hal ini, seseorang akan lebih mudah bersyukur atas karunia petunjuk dan keselamatan yang dibawa oleh para utusan Allah.
3. **Melahirkan Rasa Cinta dan Penghormatan kepada Rasul:** Para rasul adalah sosok yang setia menjalankan amanah dari Allah meskipun menghadapi banyak tantangan. Iman kepada mereka mendorong umat Islam untuk mencintai dan menghormati perjuangan mereka.
4. **Mendapatkan Pedoman Hidup yang Lurus:** Ajaran yang dibawa para rasul berisi kebenaran yang membimbing manusia agar tetap berada di jalan Allah dan terhindar dari penyimpangan.

Dengan memahami hikmah-hikmah tersebut, keimanan kepada para rasul bukan hanya menjadi kewajiban, tetapi juga sumber inspirasi dan keteladanan dalam menjalani kehidupan.

Iman kepada Rasulullah SAW tidak cukup hanya diyakini dalam hati, tetapi juga harus diwujudkan dalam sikap dan perilaku. Cara terbaik untuk meneladani beliau adalah dengan mengikuti ajaran dan keteladanannya dalam seluruh aspek kehidupan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah Ali ‘Imran ayat 31, yang artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Dalam buku *Jundullah* karya Said Hawwa, dijelaskan bahwa Rasulullah SAW adalah contoh nyata dari akhlak Islam. Beliau memiliki empat sifat utama yang menjadi teladan bagi umat Islam:

* Shiddiq (jujur), tidak pernah berdusta dan selalu berkata benar.
* Amanah (dapat dipercaya), selalu menjaga tanggung jawab dengan baik.
* Fathanah (cerdas), bijak, cerdas, dan mampu menjawab tantangan dengan hujjah yang kuat.
* Tabligh (menyampaikan), menyampaikan seluruh ajaran Allah tanpa menyembunyikan satu pun.

Dengan mengikuti sifat dan perilaku Rasulullah SAW, seorang muslim dapat membentuk karakter yang kuat, menjaga integritas, serta menjadi pribadi yang disukai Allah dan sesama manusia.