Api Cepat Membakar di Penjaringan: Kisah Korban

keepgray.com – Kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Seorang warga bernama Muna (40), yang tinggal di RT 17, menceritakan bahwa api mulai berkobar di dekat rumahnya saat salat Jumat sedang berlangsung.

Muna melihat asap hitam yang berasal dari kobaran api di belakang rumahnya. Awalnya, ia mengira itu hanya kebakaran kecil akibat korsleting listrik, karena kejadian serupa sudah beberapa kali terjadi. Namun, saat ia keluar rumah, api sudah membesar. Muna segera membangunkan anak-anaknya dan menyuruh mereka keluar rumah.

Saat kejadian, Muna sedang menjaga warungnya. Ia hanya sempat menyelamatkan dokumen-dokumen penting seperti ijazah dan kartu keluarga. Sisa barang-barang di warung dan lantai dasar rumahnya hangus terbakar. Muna mengaku sudah mengantisipasi kejadian seperti ini dengan menyiapkan skenario terburuk, yaitu mengumpulkan surat-surat penting di satu tempat agar mudah diselamatkan jika terjadi kebakaran. Ia telah tinggal di kawasan tersebut sejak tahun 2008.

Kawasan permukiman yang berdiri di atas tanah rawa dengan bangunan semi permanen membuat api cepat merambat. Muna kini merasa kebingungan karena kehilangan tempat tinggal.

Warga lainnya, Warni (54), juga mengalami hal serupa. Rumahnya hangus terbakar dan ia hanya bisa menyelamatkan barang seadanya. Saat pulang kerja, rumahnya belum terkena api, tetapi karena api sudah dekat, ia hanya bisa menyelamatkan beberapa pakaian bekas sebelum api membesar dan ia tidak bisa masuk lagi ke rumahnya.