Sebuah video yang beredar luas di media sosial menampilkan sejumlah jemaah haji tampak duduk di depan hotel di Makkah, disertai narasi yang menuding mereka ditelantarkan. Menanggapi hal ini, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) segera memberikan klarifikasi, membantah narasi penelantaran tersebut.
Video yang dilihat pada Sabtu (24/5/2025) itu memperlihatkan jemaah pria dan wanita duduk atau berdiri sambil berbincang dan mengecek koper di luar hotel. Petugas haji juga terlihat membantu seorang jemaah lansia dengan kursi roda, sementara beberapa bus pengangkut jemaah dari bandara terparkir di depan hotel. Perekam video mengklaim bahwa jemaah telah menunggu sejak dini hari waktu Arab Saudi, menyebut mereka “telantar dari jam 2”.
Ketua Sektor 6 Daerah Kerja Makkah PPIH 2025, Rebuan, menjelaskan bahwa jemaah yang terlihat dalam video berasal dari kloter 42 embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS), dengan total 440 orang. Mereka tiba di Jeddah pada Jumat (23/5) dini hari dan melanjutkan perjalanan ke Makkah dengan sembilan bus. Bus-bus tersebut tiba di Makkah secara bertahap mulai sekitar pukul 04.00 waktu Saudi.
Rebuan menduga video tersebut direkam sekitar pukul 07.30 waktu Arab Saudi, tepat saat bus ketiga tiba. Kehadiran jemaah lansia yang dibantu petugas PPIH, Pak Widi, dengan kursi roda, menjadi indikasi kuat bahwa saat itu masih dalam proses kedatangan bus.
Dijelaskan bahwa proses menunggu tersebut merupakan bagian dari prosedur kedatangan jemaah, di mana pendataan bersama syarikah dan pembagian identitas sementara dilakukan setelah bus pertama tiba. Pembagian kamar baru dapat dilakukan setelah seluruh jemaah dalam satu kloter selesai didata untuk memastikan tidak ada kesalahan penempatan.
Rebuan menegaskan bahwa situasi yang terekam dalam video bukanlah penelantaran, melainkan bagian dari proses penurunan jemaah dari bus dan pengaturan kedatangan. Petugas haji telah siaga di lokasi sejak dini hari untuk membantu jemaah. Ia menjamin bahwa tidak ada jemaah yang akan ditelantarkan, karena tim transportasi telah bergerak cepat untuk menyelesaikan penanganan jemaah maupun barang bawaan di setiap hotel.
Lebih lanjut, Rebuan mengajak semua pihak untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Ia juga menjelaskan bahwa Arab Saudi menerapkan aturan ketat dalam pelaksanaan haji, termasuk pemeriksaan kelengkapan dokumen seluruh jemaah saat memasuki Makkah. Hal ini menyebabkan bus atau kendaraan yang berangkat bersamaan dari Jeddah harus tiba secara bertahap di Makkah.