keepgray.com – Amerika Serikat sendirian memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menyerukan gencatan senjata segera dan tanpa syarat di Jalur Gaza, sebuah tindakan yang dianggap keterlaluan mengingat situasi memprihatinkan akibat perang brutal Israel.
Dari 15 anggota DK PBB, 14 memberikan suara mendukung resolusi gencatan senjata di Gaza, sementara Amerika Serikat menjadi satu-satunya yang menentang.
Dorothy Shea, perwakilan sementara AS di PBB, membela veto tersebut dengan menyatakan bahwa resolusi tersebut gagal mengutuk Hamas atau menuntut pelucutan senjata dan penarikan pasukannya dari Gaza.
“Setiap produk yang merusak keamanan sekutu dekat kami, Israel, tidak akan berhasil,” kata Shea, seperti dikutip Reuters, Kamis (5/6/2025), menjelaskan alasan veto tersebut.
Shea menekankan upaya berkelanjutan Washington untuk mengamankan pembebasan para sandera yang ditawan oleh Hamas, termasuk empat warga negara Amerika. Ia juga mengklaim bahwa Hamas telah menolak upaya gencatan senjata sebelumnya, dan DK PBB tidak seharusnya “memberanikan” kelompok tersebut sementara kelompok itu terus mengancam Israel.