Saham Potensi Cuan Awal Juni

keepgray.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan sebesar 23,14 poin atau 0,32 persen, berakhir pada level 7.175 pada hari Rabu (28/5).

Selama perdagangan, investor melakukan transaksi senilai Rp23,04 triliun dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 33,39 miliar lembar. Dalam sepekan terakhir, indeks saham tercatat melemah sebanyak dua kali, meskipun secara keseluruhan masih menunjukkan penguatan sebesar 0,47 persen.

Menurut PH Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Valentina Simon, periode perdagangan saham dari tanggal 26 hingga 28 Mei 2025 ditutup dengan hasil yang bervariasi. Kapitalisasi pasar bursa mengalami penurunan sebesar 1,12 persen, dari Rp12.561 triliun menjadi Rp12.420 triliun pada penutupan pekan lalu. Namun, volume transaksi harian mengalami lonjakan signifikan sebesar 38,28 persen, meningkat dari 22,78 miliar menjadi 31,49 miliar lembar saham. Nilai transaksi harian juga mengalami kenaikan sebesar 15,52 persen, dari Rp14,52 triliun menjadi Rp16,78 triliun. Sementara itu, frekuensi transaksi harian mengalami penurunan sebesar 3,60 persen, dari 1,36 juta kali transaksi menjadi 1,31 juta kali transaksi.

Valentina menambahkan bahwa investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,367 triliun pada hari tersebut. Namun, secara akumulatif sepanjang tahun 2025, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp45,187 triliun.

Menanggapi pergerakan IHSG, Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, memperkirakan bahwa indeks saham akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan melemah pada pekan ini. Ia memprediksi indeks akan berada dalam kisaran support 7.090 dan resistance 7.240. Pasar akan mencermati beberapa rilis data ekonomi, termasuk inflasi Mei 2025 yang diperkirakan tumbuh 1,9 persen secara tahunan (yoy) dan data PMI Manufaktur Indonesia yang diperkirakan naik ke level 48.

Dari sisi global, data ketenagakerjaan AS yang menunjukkan perlambatan dan tensi politik di AS terkait kebijakan tarif resiprokal juga akan memengaruhi pasar. Oktavianus merekomendasikan saham Bank Syariah Indonesia (BRIS) dan Avian Brands (AVIA) untuk dikoleksi.

Analis Teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memperkirakan IHSG masih berisiko mengalami koreksi dan berpotensi bergerak di kisaran support 7.009 dan resistance 7.263. Faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan IHSG meliputi rilis data ekonomi Indonesia, data ketenagakerjaan AS, isu perang dagang AS, dan durasi perdagangan yang lebih pendek menjelang libur panjang. Herditya merekomendasikan saham Timah (TINS), Bank Mandiri (BMRI), dan Astra Motor (ASII) untuk dicermati oleh investor.