keepgray.com – Ribuan jemaah calon haji Indonesia telah diberangkatkan dari Madinah menuju Makkah, Arab Saudi, sebagai persiapan untuk puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Namun, sebagian jemaah masih berada di Madinah untuk menjalani perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI mendorong pemerintah untuk membangun rumah sakit haji dan umroh di Arab Saudi demi meningkatkan pelayanan kesehatan yang optimal bagi jemaah. Selain pengawasan kesehatan, Timwas juga memastikan kelancaran transportasi dan akomodasi.
Dalam sidak ke KKHI Madinah pada 29 Mei 2025, Timwas Haji DPR RI meninjau fasilitas dan melepas jemaah yang masih dirawat untuk melanjutkan perjalanan ke Makkah.
Anggota Timwas Haji DPR RI, Sri Meliyana, menyatakan, “Kami mengharapkan pemerintah Indonesia mendirikan rumah sakit di Arab Saudi untuk kepentingan jemaah haji atau jemaah umroh yang berlangsung sepanjang tahun. Harapan kami ini ditangkap langsung oleh Kementerian Kesehatan untuk merencanakannya, baik bangunannya, tenaga kesehatan, dan peralatannya, untuk menunjang ibadah haji ataupun umroh di masa mendatang.”
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid, yang juga anggota Timwas Haji DPR RI, menyatakan bahwa KKHI memiliki potensi untuk dikembangkan, terutama dengan adanya wacana Presiden Prabowo untuk membuat kampung haji Indonesia di Arab Saudi. Ia menyampaikan hal ini saat ditemui detikHikmah di Madinah pada 30 Mei 2025.
Menurut Abdul Wachid, fasilitas yang ada saat ini masih kurang memadai jika melihat jumlah jemaah haji yang besar. Ia juga menyoroti kondisi mobil ambulans di KKHI Madinah yang perlu diperhatikan.
“Komisi IX bisa memperjuangkan agar ke depan ini seperti rencana Pak Presiden ingin mempunyai kampung haji, tidak hanya dibuat tempat penampungan jemaah tetapi juga disiapkan satu rumah sakit yang dimiliki Indonesia baik di Makkah atau Madinah,” tambahnya.
Pembangunan rumah sakit Indonesia di Arab Saudi dinilai penting karena jemaah haji Indonesia merasa kurang nyaman jika dirawat di rumah sakit Arab Saudi.
“Kesembuhan bukan hanya dengan obat tapi juga ketenangan jiwa. Jika mereka bisa komunikasi dengan para perawat dan dokter akan senang. Tapi kalau komunikasinya tidak lancar bisa jadi beban. Justru malah tidak sembuh, bisa makin sakit,” ujar politisi fraksi Gerindra ini.
Wachid berharap pemerintah Indonesia dapat memperbarui ambulans untuk mengantar jemaah ke Madinah atau Makkah pada tahun 2026. Ia mengungkapkan bahwa Pemerintah Arab Saudi mengkritik fasilitas mobil ambulans Indonesia karena dianggap tidak layak pakai untuk mengantarkan jemaah ke luar kota. “Sehingga perlu jadi satu perhatian anggaran ke depan setidaknya kita siapkan untuk 2026,” pungkasnya.