keepgray.com – Surah Al Baqarah ayat 284-286 adalah ayat-ayat istimewa yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk dibaca pada malam hari sebelum tidur. Keutamaan tiga ayat terakhir surah Al Baqarah ini dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzarr RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku diberikan (ayat-ayat) akhir dari surah Al Baqarah dari sebuah perbendaharaan yang terletak di bawah Arsy yang tidak diberikan kepada satupun Nabi sebelumku.”
Rasulullah SAW sampai tersenyum ketika akhir surah Al Baqarah itu turun. Ibnu Abbas RA berkata, “Ketika Rasulullah SAW membaca akhir surah Al Baqarah dan Ayat Kursi, maka ia tersenyum sambil berkata, ‘Sesungguhnya keduanya diturunkan dari perbendaharaan Allah yang terletak di bawah Arsy’.”
Syaikh Bakar Abdul Hafiz Al-Khulaifat dalam kitabnya _Al-Ad’iyah fi Al-Qur’an Al-Karim, Tafsiruha wa Ma’aniha_ menjelaskan keutamaan ayat-ayat terakhir surah Al Baqarah.
Ali bin Abi Thalib RA sampai heran jika ada orang yang tidur tanpa membaca surah Al Baqarah ayat 284-286. Dr ‘Aidh Abdullah al-Qarny dalam Ihfazullahi Yahfazuka mengatakan Sayyidina Ali pernah berkata, “Aku benar-benar merasa heran apabila ada seorang muslim yang tidur namun ia tidak membaca penutup surah Al Baqarah sebelumnya!”
Dalam _Shahih Bukhari dan Muslim_ juga terdapat hadits tentang keutamaan membaca penutup surah Al Baqarah. Dari Abu Mas’ud Al-Badri RA, Nabi SAW bersabda,
مَنْ قَرَأَ بِالْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
Artinya: “Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surah Al Baqarah pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan.”
Menurut sebagian ulama, kata Imam an-Nawawi dalam _Syarh Shahih Muslim_, maksud memberi kecukupan pada hadits di atas adalah dicukupkan dari salat malam atau sebagai pengganti salat malam. Ada juga yang berpendapat orang yang membaca dua ayat terakhir surah Al Baqarah itu akan dijauhkan dari gangguan setan atau dari segala macam penyakit.
Berikut adalah bacaan surah Al Baqarah ayat 284-286:
لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُ ۗ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ٢٨٤
Arab latin: Lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ(i), wa in tubdū mā fī anfusikum au tukhfūhu yuḥāsibkum bihillāh(u), fayagfiru limay yasyā’u wa yu’ażżibu may yasyā'(u), wallāhu ‘alā kulli syai’in qadīr(un).
Artinya: Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah memperhitungkannya bagimu. Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dan mengazab siapa pun yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ ٢٨٥
Arab latin: Āmanar-rasūlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu’minūn(a), kullun āmana billāhi wa malā’ikatihī wa kutubihī wa rusulih(ī), lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih(ī), wa qālū sami’nā wa aṭa’nā, gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr(u).
Artinya: Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Mereka juga berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.”
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ ٢٨٦
Arab latin: Lā yukallifullāhu nafsan illā wus’ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat, rabbanā lā tu’ākhiżnā in nasīnā au akhṭa’nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣran kamā ḥamaltahū ‘alal-lażīna min qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih(ī), wa’fu ‘annā, wagfir lanā, warḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal qaumil-kāfirīn(a).
Artinya: Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.”
Selain tiga ayat tersebut, membaca surah Al Baqarah secara umum juga memiliki keutamaan luar biasa. Surah ini kelak akan memberikan syafaat bagi pengamalnya.
Keterangan ini bersandar pada hadits shahih berikut,
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ابْنِ مَسْعُودٍ ، قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ : يُؤْتَى يَوْمَ الْقِيامَةِ بِالْقُرْآنِ وَأَهْلِهِ الَّذِينَ كَانُوا يَعْمَلُونَ بِهِ فِي الدُّنْيَا، تَقْدُمُهُ سُوْرَةُ الْبَقَرَةِ وَآلِ عِمْرَانَ، تُحَاجَّانِ عَنْ صَاحِبِهِمَا
Artinya: Dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah bersabda, “Pada Hari Kiamat akan didatangkan Al-Qur’an bersama mereka yang mengamalkannya di dunia. Yang terdepan adalah surah Al Baqarah dan Ali Imran, keduanya akan membela mereka yang mengamalkannya.” (Shahih Muslim)
Wallahu a’lam.