Haji: Alur Ibadah Sebelum Armuzna

keepgray.com – Sebelum puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), terdapat serangkaian ibadah yang dapat dilakukan oleh jemaah. Puncak haji di Armuzna merupakan rukun haji, termasuk wukuf di Arafah.

Wukuf di Arafah memiliki dasar dalam sabda Rasulullah SAW: “Haji itu hadir di Arafah. Barang siapa yang datang pada malam hari jam’in (10 Zulhijah sebelum terbit fajar) maka sesungguhnya ia masih mendapatkan haji.” (HR At Tirmidzi).

Sebelum melaksanakan wukuf, terdapat beberapa kegiatan ibadah dan persiapan yang dapat dilakukan jemaah setelah tiba di Makkah.

**Alur Ibadah Jemaah sebelum Puncak Haji Armuzna:**

Mengutip dari buku “Infografis Tuntunan Manasik Haji dan Umrah” terbitan Kemenag RI, berikut adalah alur ibadah jemaah sebelum puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina:

1. **Haji Tamattu, Ifrad, dan Qiran:** Jemaah dapat memilih salah satu dari tiga jenis haji ini. Jemaah yang memilih haji tamattu dapat melaksanakan umrah wajib seperti tawaf, sa’i, dan tahallul (mencukur rambut). Haji tamattu adalah menggabungkan pelaksanaan umrah dan haji dalam satu perjalanan di bulan haji tahun yang sama. Jemaah yang memilih haji ifrad atau qiran disunnahkan melakukan tawaf qudum (tetap berpakaian ihram/tidak tahallul). Haji ifrad adalah haji yang dilakukan terlebih dahulu, lalu mengerjakan umrah di luar musim haji. Haji qiran adalah berihram untuk umrah sekaligus haji.
2. **Berganti Pakaian di Hotel (bagi Jemaah Haji Tamattu):** Jemaah yang melaksanakan haji tamattu kembali ke hotel untuk berganti pakaian biasa. Jemaah haji ifrad dan qiran tetap menggunakan pakaian ihram.
3. **Salat Lima Waktu di Masjidil Haram:** Melaksanakan salat fardhu lima waktu di Masjidil Haram bagi yang kondisi fisiknya sehat.
4. **Salat di Hotel (bagi Jemaah Lansia, Disabilitas, dan Risti):** Jemaah haji lansia, disabilitas, dan berisiko tinggi (risti) dapat melaksanakan salat fardhu di hotel. Keutamaan salat di hotel di Tanah Haram tetap sama pahalanya seperti salat di Masjidil Haram. Rasulullah SAW bersabda, “Salat di masjidku ini lebih utama 1000 kali dibanding salat di masjid lain kecuali Masjidil Haram. Salat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali dibanding salat di masjidku.” (HR Ibnu Majah). Ulama berpendapat bahwa batasan Masjidil Haram dalam hadits tersebut mencakup seluruh Kota Makkah.
5. **Mengikuti Kegiatan Bimbingan Ibadah dan Manasik di Hotel:** Mengikuti kegiatan bimbingan ibadah dan manasik haji di hotel sesuai petunjuk petugas haji kloter.
6. **Perbanyak Tadarus dan Amal Ibadah Lain:** Memperbanyak tadarus Al-Qur’an dan amalan lainnya, karena setiap amal ibadah dan ketaatan pahalanya dilipatgandakan hingga 100.000 kali.
7. **Tidak Memaksakan Umrah Sunnah Berulang Kali:** Memperhatikan kesehatan dan kondisi fisik dengan tidak memaksakan diri melakukan umrah sunnah berulang kali sebelum wukuf, terutama bagi jemaah yang sakit, lansia, dan disabilitas.