keepgray.com – Haji khusus dan haji furoda adalah dua program haji yang melibatkan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK), namun keduanya memiliki perbedaan signifikan. Haji khusus dan furoda sering menjadi pilihan bagi umat Muslim yang ingin menunaikan ibadah haji tanpa harus menunggu antrean panjang seperti pada haji reguler.
Perbedaan utama antara haji khusus dan haji furoda terletak pada beberapa faktor:
1. **Pengertian:** Haji khusus, atau haji plus, diselenggarakan oleh PIHK dengan menggunakan visa kuota resmi dari pemerintah Indonesia, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019. Sementara itu, haji furoda adalah haji yang tidak menggunakan kuota resmi pemerintah Indonesia. Visa untuk haji furoda dikeluarkan langsung oleh pemerintah Arab Saudi melalui PIHK, dan program ini juga dikenal sebagai haji mujamalah.
2. **Biaya:** Biaya yang dikeluarkan untuk haji furoda lebih tinggi dibandingkan dengan haji khusus. Rata-rata harga paket haji khusus 2025 berkisar antara USD 11.500 hingga USD 20.500 (sekitar Rp 187 juta hingga Rp 334 juta), meskipun beberapa PIHK mungkin menawarkan harga yang lebih tinggi atau lebih rendah. Di sisi lain, biaya haji furoda dimulai dari USD 16.500 hingga USD 45.000 (sekitar Rp 269 juta hingga Rp 733 juta), dan bahkan ada yang mencapai hampir Rp 1 miliar.
3. **Masa Tunggu:** Masa tunggu untuk haji khusus berkisar antara 5 hingga 9 tahun, yang lebih singkat dibandingkan dengan haji reguler. Sebaliknya, haji furoda memungkinkan calon jemaah untuk langsung berangkat tanpa perlu menunggu, bahkan di tahun yang sama saat mendaftar.
4. **Fasilitas:** Fasilitas yang diperoleh dalam haji khusus dan haji furoda umumnya lebih baik dibandingkan dengan haji reguler. Namun, haji furoda menawarkan tingkat kenyamanan dan kemewahan yang lebih tinggi, sepadan dengan biaya yang dikeluarkan. Jemaah haji furoda mendapatkan visa resmi yang tercatat dalam aplikasi E-Hajj pemerintah Arab Saudi, tasreh khusus untuk ibadah haji, serta akomodasi di hotel bintang lima sesuai dengan paket yang dipilih. Fasilitas eksklusif lainnya termasuk maktab khusus, hotel transit di Mina, dan tenda ber-AC di Arafah.
5. **Lama Waktu Ibadah Haji:** Durasi ibadah haji furoda lebih singkat dibandingkan haji reguler dan haji plus, dengan jemaah tinggal di Arab Saudi sekitar 16-24 hari. Jemaah haji plus biasanya menetap sekitar 25 hari, sementara jemaah haji reguler bisa tinggal hingga 40 hari.
6. **Risiko:** Risiko yang ditanggung oleh jemaah haji furoda lebih besar dibandingkan dengan haji khusus. Karena haji furoda bersifat non-kuota, penerbitan visa sepenuhnya bergantung pada keputusan pemerintah Arab Saudi. Pada tahun 2022, diperkirakan lebih dari 4.000 calon jemaah haji furoda gagal berangkat karena masalah visa. Situasi serupa terjadi pada tahun 2025, di mana banyak visa furoda belum diterbitkan menjelang batas waktu yang ditentukan oleh Arab Saudi. Pemerintah Saudi bahkan dilaporkan tidak menerbitkan visa furoda pada tahun tersebut.
Dengan demikian, meskipun haji furoda menawarkan keberangkatan langsung tanpa antrean, jemaah tetap menghadapi risiko gagal berangkat karena penerbitan visa yang bergantung pada pemerintah Arab Saudi.