Pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto berencana meluncurkan kembali program Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta. Meskipun serupa dengan program di masa pandemi COVID-19, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa nominal bantuan kali ini akan lebih kecil dari Rp600 ribu yang pernah diberikan sebelumnya. Sebagai perbandingan, pada tahun 2022, BSU senilai Rp600 ribu disalurkan satu kali kepada buruh yang memenuhi syarat.
Menurut pengumuman resmi dari Kemenko Perekonomian, BSU dijadwalkan akan mulai disalurkan pada 5 Juni 2025. Penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari paket enam stimulus ekonomi yang lebih luas. Lima stimulus lainnya meliputi:
1. **Diskon biaya transportasi:** Mencakup potongan harga tiket kereta api, pesawat, dan tarif angkutan laut selama musim libur sekolah.
2. **Potongan tarif tol:** Akan berlaku selama Juni dan Juli 2025, dengan target sasaran sekitar 110 juta pengendara.
3. **Diskon tarif listrik 50 persen:** Diberlakukan selama Juni-Juli 2025 untuk 79,3 juta rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA.
4. **Tambahan alokasi bantuan sosial:** Berupa kartu sembako dan bantuan pangan untuk 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
5. **Perpanjangan diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK):** Khusus bagi buruh di sektor padat karya.
Airlangga menjelaskan bahwa keseluruhan stimulus ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua, khususnya melalui peningkatan konsumsi masyarakat. Data terkini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 tercatat sebesar 4,87 persen, sedikit menurun dibandingkan capaian 5,11 persen pada kuartal I 2024.
