keepgray.com – Naufal (31), calon jemaah haji furoda asal Kebumen, Jawa Tengah, masih menanti kepastian terbitnya visa untuk keberangkatannya ke Tanah Suci bersama sang istri. Meskipun telah beredar kabar bahwa Arab Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini, Naufal berharap ada berita baik dari pihak travel yang memberangkatkannya.
Naufal mendaftar haji furoda pada bulan Ramadan lalu dan telah melengkapi semua berkas pendaftaran, termasuk pembayaran untuk dua orang. “Dari travelnya sendiri belum ada pembicaraan (kepastian visa) walaupun berita simpang siurnya visa sudah banyak. Tapi kalau dari travelnya sendiri belum menyerah sampai di titik akhir, yaitu di tanggal 31 Mei,” kata Naufal kepada detikHikmah, Kamis (29/5/2025).
Pihak travel rencananya akan memutuskan nasib jemaah pada tanggal 31 Mei. Naufal berharap jika visa tidak terbit, pihak travel dapat mengembalikan dana 100 persen. “Ya walaupun berita terakhir hari ini katanya penerbitan visa sudah selesai semua, tetapi Arab Saudi itu kan sekarang kebijakannya memang suka berubah-ubah. Makanya dari pihak travelnya sendiri belum memberikan hasil finish, nantinya mau di-refund 100 persen atau mau digimanain dana jemaahnya itu nanti keputusannya di tanggal 31,” jelasnya.
Saat ini, Naufal hanya bisa pasrah dan ikhlas jika visanya tidak terbit. Ia berencana untuk mendaftar haji furoda kembali tahun depan jika belum berkesempatan berangkat tahun ini. “Pasrah dan coba menguatkan mental kayak harus kuat sama ikhlas gitu,” ujarnya.
Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) telah mengonfirmasi bahwa pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini. “Ya betul, pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini,” ujar Ketua Umum DPP AMPHURI Firman M Nur, Rabu (28/5/2025).
AMPHURI memperoleh informasi ini setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah, Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah, dan Ditjen PHU Kemenag. Mereka juga melakukan pengecekan langsung ke sistem elektronik Masar Nusuk dan mendapati bahwa penerbitan visa telah ditutup. AMPHURI kemudian mengeluarkan surat edaran kepada anggotanya untuk menyampaikan kondisi ini kepada jemaah.
Sekjen DPP AMPHURI Zaky Zakaria menilai bahwa langkah pemerintah Arab Saudi ini merupakan bagian dari upaya transformasi besar dalam sistem haji mereka. “Ya alasan memang visa furoda ini kan kategorinya nonkuota ya. Nonkuota ini memang itu hak prerogatif Saudi untuk menerbitkan atau tidak. Cuma yang jelas, secara umum, saya menilai sih Saudi tahun ini membuat satu percobaan. Bisa dikatakan percobaan untuk mencari penyelenggaraan Haji yang ideal,” kata Zaky.