keepgray.com – Haji mardud merupakan kebalikan dari haji mabrur, yang mana ibadah haji seorang muslim akan ditolak oleh Allah SWT. Berbeda dengan haji mabrur yang diterima dan mendapatkan ridha-Nya, haji mardud diartikan sebagai haji yang tidak diterima.
Dalam buku *Yang Tersembunyi di Balik Ritual Haji* karya M. Sadat Ismail, dijelaskan bahwa kata “mardud” berasal dari akar kata “radda-yaruddu” yang berarti menolak dan mengembalikan. Sebagai maf’ul, mardud diartikan sebagai “yang ditolak”, sehingga haji mardud adalah haji yang ditolak oleh Allah SWT.
**Penyebab Haji Ditolak (Mardud)**
Menurut Mohammad Mufid dalam bukunya *Dakwah Bil Qolam*, haji seseorang dapat tergolong mardud apabila ibadahnya bercampur dengan hal-hal yang diharamkan atau perbuatan dosa. Imam Al-Ghazali, melalui *Asrar al-Haj* yang diterjemahkan oleh Mujiburrahman, meriwayatkan sebuah hadis dari Abu Hurairah mengenai hal ini. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa menyengaja datang ke Baitullah ini sebab pekerjaan haram, maka ia adalah pribadi yang tidak taat kepada Allah SWT. Apabila ia bersiap berangkat, kedua kakinya menaiki kendaraan, kemudian kendaraannya berjalan dan ia berkata, ‘Labbaika Allahumma Labbaik (Kami datang menyambut panggilan-Mu ya Allah, kami datang menyambut panggilan-Mu),’ maka malaikat berseru dari langit menjawab, ‘Tidak ada sambutan untukmu dan tidak ada kebahagiaan bagimu. Pekerjaanmu haram, pakaianmu haram, kendaraanmu haram dan perbekalanmu haram. Pulanglah kamu membawa haji mardud (ditolak), bukan haji mabrur (diterima), dan bergembiralah dengan hajimu yang buruk.’
Apabila seseorang menunaikan haji menggunakan harta halal, ia menaiki kendaraan, kemudian kendaraanya berjalan dan ia berkata, ‘Labbaik Allahumma Labbaik’, maka malaikat berseru dari langit menjawab, ‘Kami menyambut kamu dan semoga kebahagian menyertaimu. Kamu wajib mendapatkan apa yang kamu cintai, kendaraanmu halal dan pakaianmu halal serta perbekalanmu halal, maka pulanglah membawa haji mabrur, bukan mardud, dan mulailah berkerja.'” (Abu Dzar dalam kitab Manasik)
**Ciri-ciri Haji Mardud**
Dikutip dari buku *Ensiklopedia Haji & Umrah* karya KH Ahmad Chodri Romli, beberapa ciri yang mengindikasikan haji mardud antara lain:
* Niat yang keliru, misalnya berniat haji hanya untuk status sosial, riya (ingin dipuji), atau mencari popularitas.
* Menjalankan manasik haji tidak sesuai dengan syariat, seperti tidak belajar manasik atau tidak rajin mengikuti bimbingan.
* Selama menunaikan ibadah haji, masih membawa kebiasaan bermuatan dosa, maksiat, dan sejenisnya.
**Doa Agar Haji Mabrur**
Untuk mendapatkan haji yang mabrur dan terhindar dari haji mardud, umat muslim dianjurkan untuk memanjatkan doa. Berikut adalah doa yang dinukil dari buku *Untaian Mutiara* oleh Ali Manshur:
اللهُمَّ اجْعَلْهَا حَاجًا مَبْرُوْرًا وَ ذَنْبًا مَغْفُوْرًا
*Allaahummaj-‘alhaa hajjan mabruuran wa dzanban maghfuuraan.*
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah ia (ibadah) sebagai ibadah haji yang mabrur dan dosa yang diampuni.”