keepgray.com – Makkah menawarkan destinasi edukatif baru bagi jemaah haji Indonesia dan pengunjung lainnya, yaitu Museum Internasional Biografi Nabi Muhammad SAW. Museum modern ini, yang terletak di dalam kompleks Clock Tower atau Abraj Al Bait (sering disebut Zamzam Tower) dekat Masjidil Haram, menyajikan perjalanan hidup Rasulullah dari kelahiran hingga wafat menggunakan teknologi canggih.
Museum ini telah menjadi sorotan, dengan Tim Media Center Haji dan jurnalis dari berbagai negara seperti Malaysia, Turki, Nigeria, dan Suriah yang belum lama ini mengunjungi lokasi tersebut atas undangan dari General Authority of Media Regulation dan Royal Commission for Makkah City and Holy Sites. Dikenali dengan tulisan “The INTL Museum of The Prophet’s Biography” di bagian depannya, museum ini mematok harga tiket masuk sebesar SAR 70, atau sekitar Rp 300 ribu, dan menyediakan opsi tur berbahasa Indonesia untuk kenyamanan pengunjung.
Berbeda dengan museum tradisional, Museum Internasional Biografi Nabi Muhammad tidak menampilkan koleksi barang kuno. Sebaliknya, pengalaman dan pengetahuan disajikan melalui simulasi interaktif, maket kota, layar sentuh, serta ruang imersif dan bioskop yang membawa pengunjung seolah-olah masuk ke era kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Awal kunjungan dimulai dengan penjelasan tentang keesaan Allah dan sejarah singkat para nabi sebelum Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya, pengunjung diajak memasuki ruangan dengan maket detail suasana Kota Makkah saat Nabi lahir. Maket ini menyoroti lokasi-lokasi bersejarah seperti rumah kelahiran Nabi, rumah istri Nabi Khadijah, rumah para sahabat, serta titik-titik penting dalam perkembangan Islam, seperti Gua Hira saat turunnya wahyu pertama. Sebuah peta interaktif juga menggambarkan perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dari Makkah ke Madinah.
Pengalaman berlanjut dengan simulasi kehidupan dan suasana Kota Madinah setelah kedatangan Nabi Muhammad SAW. Maket Madinah era Rasulullah menampilkan rumah sederhana Nabi bersama Aisyah dan istri-istri lainnya di sekitar Masjid Nabawi, serta lokasi bersejarah seperti Masjid Quba, Masjid Nabawi, dan lokasi Perang Uhud.
Museum ini juga dilengkapi layar interaktif yang memuat sekitar 50 ribu informasi mengenai Nabi, bersumber dari Al-Qur’an dan hadis. Informasi tersebut mencakup pakaian favorit Rasulullah, peralatan yang digunakan, peran besar wanita dalam perkembangan Islam, hingga sikap Nabi terhadap kaum non-Muslim. “Nabi Muhammad SAW selalu bersikap baik kepada siapa saja, termasuk orang yang bukan muslim. Jadi kita harus meniru yang dilakukan Nabi,” ujar pemandu museum.
Bagian menarik lainnya adalah replika mimbar khotbah Nabi Muhammad SAW yang terdiri dari tiga tingkatan. Kunjungan mencapai puncaknya di ruang imersif yang menampilkan bentuk dan bagian dalam rumah Nabi bersama Aisyah. Ruangan ini sangat sederhana, hanya dengan satu dipan dan lantai dari tanah. Di sinilah Nabi wafat dan dikebumikan. Video imersif yang mengisahkan wafatnya Nabi di sisi Aisyah sering kali menyentuh emosi pengunjung.
Sahabat Nabi, Abu Bakar, juga dimakamkan di sebelah makam Rasulullah, disusul Umar. Setelah Aisyah wafat, rumahnya ditutup untuk menjaga kondisi makam, dan seiring perluasan Masjid Nabawi, rumah tersebut dilapisi dengan lima dinding berbentuk pentagon. Makam Nabi Muhammad SAW masih berada di dalam kompleks Masjid Nabawi hingga saat ini.
Sebagai penutup, museum ini memiliki ruang bioskop yang menayangkan kisah Nabi Ibrahim membangun Kakbah, serta animasi detail mengenai munculnya sumur Zamzam dan perkembangan kehidupan di Makkah. Museum Internasional Biografi Nabi Muhammad SAW diharapkan menjadi destinasi penting bagi jemaah haji yang ingin mendalami sejarah dan ajaran Islam secara interaktif dan komprehensif.