Impian Siswa SD Sleman: Bupati dan Dokter

keepgray.com – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 20 Sleman, Yogyakarta, untuk meninjau kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Dalam kunjungan tersebut, dua siswa menyampaikan aspirasi dan kepuasan mereka terhadap sekolah tersebut.

Ikhsan Fajar Susandi (16), seorang siswa SRMA 20 Sleman, mengungkapkan cita-citanya menjadi bupati agar dapat membantu banyak orang. “Ingin jadi bupati,” ujarnya kepada Gus Ipul. Ikhsan, yang juga merupakan ketua kelas, memiliki motivasi yang kuat untuk membangun rumah sakit di daerahnya. Ia menceritakan pengalaman tetangganya yang menderita kanker dan kesulitan mengakses fasilitas kesehatan karena jarak yang jauh. “Saya harap, kalau saya jadi bupati, bisa membangun rumah sakit di daerah saya,” ungkapnya.

Ikhsan berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai buruh bangunan, sementara ibunya berjualan tempe benguk, makanan khas Kulon Progo. Penghasilan ibunya sekitar Rp 50 ribu setiap dua hari jika ramai. Sekolah Rakyat menjadi harapan Ikhsan untuk mengubah kondisi ekonomi keluarganya dan meraih cita-citanya. Ia merasa percaya diri sejak mengikuti MPLS dan didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan ramah.

Selain Ikhsan, Mutiara Hanifah (16) juga memiliki impian menjadi dokter untuk membantu masyarakat sekitarnya. “Karena di sekitar itu banyak yang sakit, kebetulan ibu saya juga lagi sakit,” kata Muti. Ia berasal dari keluarga kurang mampu dengan ayah yang bekerja sebagai buruh harian lepas. Muti berharap Sekolah Rakyat dapat meringankan beban orang tuanya dan membanggakan mereka.

Muti merasa suasana Sekolah Rakyat sangat mendukung dengan teman-teman yang solid dan guru-guru yang perhatian. “Teman-temannya baik, bisa diajak solid. Kita sudah menganggap jadi satu saudara. Gurunya juga baik dan perhatian. Lalu, fasilitasnya sudah cukup baik juga,” tuturnya.

SRMA 20 Sleman saat ini memiliki 75 siswa dengan jenjang SMA. Proses pembelajaran didukung oleh 14 wali asuh yang bertugas selama 24 jam dan 2 wali asrama, serta 17 guru dengan berbagai mata pelajaran.