keepgray.com – Islam meyakini bahwa doa adalah kunci ketenangan. Melalui doa, umat Muslim merasa lebih dekat dengan Allah SWT, dan kekuatan doa diyakini dapat membantu mencapai keinginan.
Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk berdoa dan meminta segala sesuatu kepada-Nya, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Gafir ayat 60 yang artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”
Dalam Islam, salah satu cara untuk memperoleh ketenangan jiwa dan pikiran adalah dengan membaca doa penenang hati dan pikiran. Doa-doa ini bersumber dari pengalaman spiritual umat Muslim dan tercantum dalam ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Menurut buku “Ampuhnya Fadhilah Dzikir & Doa Setelah Shalat Fardhu & Sunnah” oleh H.M Amrin Ra’uf, berdoa dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental. Saat dilanda kecemasan atau kegundahan, mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui sholat dan doa mampu membawa rasa damai.
Membaca doa saat hati gelisah dipercaya memiliki keutamaan besar, bukan hanya menenangkan perasaan, tetapi juga menjadi jalan untuk meraih harapan dan kebaikan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, saat hati dan pikiran terasa tidak tenang, dianjurkan untuk mengamalkan doa penenang hati dan pikiran secara rutin agar hati yang gelisah bisa kembali tentram.
Berikut adalah beberapa bacaan doa untuk menenangkan hati dan pikiran, lengkap dengan bacaan Arab dan artinya, yang dikutip dari buku “Doa Zikir Mohon Perlindungan & Ketenangan Hati” susunan Darul Insan dan buku “Panduan Lengkap Mengajar Taman Pendidikan Al-Qur’an” oleh Eko Nani Fitriono S Th I M P I:
1. **Doa agar Hati Tenang dan Tidak Mudah Marah Versi Pertama:**
* **Latin:** La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin.
* **Artinya:** “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”
2. **Doa agar Hati Tenang dan Tidak Mudah Marah Versi Kedua:**
* **Latin:** Laa ilaaha illallahul ‘adziim al haliim laa ilaaha illallah rabbul ‘arsyil ‘azhiim, laa ilaaha illallah rabbus samaawati wa rabbul ardli wa rabbul arsyil kariim
* **Artinya:** “Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Rabb (Pemilik) ‘Arsy yang agung. Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Rabb langit dan juga Rabb bumi, serta Rabb pemilik ‘Arsy yang mulia.”
3. **Doa agar Hati Tenang dan Tidak Mudah Marah Versi Ketiga:**
* **Latin:** Rabbana la tuzigh qulubana ba’da idz hadaitana wahablana min ladunka rahmatan innaka antal wahhab.
* **Artinya:** “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia).”
4. **Doa agar Hati Tenang dan Tidak Mudah Marah Versi Keempat:**
* **Latin:** Allahumma innī a’ūdzu bika minal hammi wal ḥazan wal ‘ajzi wal kasal wal bukhli wal jubni wa dhala’id daini wa ghalabatir rijāl.
* **Artinya:** “Ya Allah, sesungguhnya hamba berlindung kepada-Mu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemas dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.”
5. **Doa agar Hati Tenang dan Tidak Mudah Marah Versi Kelima:**
* **Latin:** Robbisrohlii sodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’
* **Artinya:** “Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.”
6. **Doa agar Hati Tenang dan Tidak Mudah Marah Versi Keenam:**
* **Latin:** Allahumma inni a’udzubika minal ‘ajzi, walkasali, waljubni, walharomi, walbukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wamin fitnatil mahyaa walmamaat.
* **Artinya:** “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian.”