keepgray.com – Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) terus berupaya mencari tiga jemaah haji Indonesia yang dilaporkan hilang selama penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M di Tanah Suci.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa pencarian masih berlangsung dengan melibatkan berbagai pihak, baik dari Indonesia maupun otoritas setempat di Arab Saudi. “Sedang kita cari ya. Setiap tahun selalu ada yang hilang. Bahkan ada yang masuk rumah sakit, tahun lalu masih di sana,” ujarnya usai acara di Kantor Kemenag, Jakarta, Selasa (8/7/2025).
Direktur Haji Luar Negeri Kemenag, Muchlis Hanafi, menambahkan bahwa pihaknya akan mengintensifkan dan memperluas pencarian. “Tanggal 10 pagi, sebelum akhir operasional PPIH AS, bidang perlindungan jamaah PPIH AS akan kunjungi lagi RS Makkah dan Jeddah,” kata Muchlis.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelindungan Jamaah PPIH Arab Saudi, Kolonel Harun Al Rasyid, menjelaskan bahwa timnya telah mencari jemaah haji yang hilang ke berbagai lokasi strategis dan rawan. Namun, pencarian menjadi lebih kompleks karena ketiga jemaah tersebut diketahui memiliki riwayat demensia. “Menurut pelapor, ketiganya memiliki riwayat demensia dan sudah beberapa kali juga hilang namun masih diketemukan,” ungkap Harun.
Adapun identitas ketiga jemaah haji yang hilang adalah:
1. Nurimah (80), dari kloter 19 Embarkasi Palembang, dilaporkan hilang sejak 28 Mei dari hotel 614 di Makkah.
2. Sukardi (67), dari kloter 79 Embarkasi Surabaya, dilaporkan hilang sejak 29 Mei dari hotel 813 di Makkah.
3. Hasbulah (73), dari kloter 7 Embarkasi Banjarmasin, dilaporkan meninggalkan hotel 709 pada Selasa (17/6) dini hari.
Dua dari tiga jemaah haji tersebut hilang sebelum pelaksanaan wukuf di Arafah, sehingga ibadah haji mereka telah dibadalkan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Sementara satu jemaah lainnya hilang setelah rangkaian puncak haji di Armuzna.