keepgray.com – Pertunjukan kolosal ‘Jakarta dalam Warna’ meraih penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas kolaborasi peragaan pencak silat dan tari dengan peserta terbanyak di dunia, yang melibatkan 5.000 pesilat dari berbagai padepokan dan lebih dari 2.000 penari kolosal Betawi dari berbagai sanggar.
Piagam rekor MURI diserahkan oleh perwakilan MURI, Awan Rahargo, kepada Gubernur DKI Jakarta saat itu, Pramono Anung, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno.
Pramono Anung berharap acara ini dapat memberikan harapan bagi masyarakat untuk hidup lebih baik di Jakarta. Ia menyatakan bahwa keberagaman warna dalam acara tersebut mencerminkan harapan untuk kehidupan yang lebih baik bagi semua warga Jakarta.
“Jakarta penuh warna itu menggambarkan harapan bagi semuanya. Sehingga dengan demikian, warna merah, biru, kuning, hijau, semuanya mempunyai harapan untuk hidup lebih baik di Jakarta,” ujar Pramono di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (6/7/2025).
Pramono menambahkan, bersama dengan Rano Karno, pemerintah sedang mengupayakan penambahan rute Trans Jabodetabek untuk mempermudah akses warga luar Jakarta ke ibu kota. “Sekarang kita buka ke Bogor, ke Depok, ke Tangerang, Tangerang Selatan, ke Bekasi, dan sebagainya untuk memudahkan orang datang ke Jakarta, mencari kerja di Jakarta,” jelasnya.
Ia juga mengajak warga Jakarta untuk bersama-sama membuat Jakarta lebih semarak, menarik, penuh warna, dan mensejahterakan masyarakatnya.
Rano Karno menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta dari kelompok pencak silat dan tari kolosal. “Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada seluruh sanggar penari, dan juga pada padepokan-padepokan silat, yang insyaallah inilah awal kita membangun Jakarta menuju 500 tahun pada tahun 2027,” ucapnya.
Acara ‘Jakarta dalam Warna’ dimeriahkan oleh sejumlah artis, termasuk Prisia Nasution yang menunjukkan keahlian pencak silatnya, serta Happy Salma yang menari bersama instruktur tari, Ufa Sofura. Rossa dan Ayu Ting Ting juga turut hadir dan bernyanyi bersama penonton. Acara ini dipandu oleh Maudy Koesnadi, Indra Herlambang, dan Mandra.
Acara ini merupakan bagian dari upaya mendukung visi Jakarta sebagai Kota Global dan Berbudaya, sekaligus mempromosikan dan melestarikan warisan budaya Betawi kepada masyarakat luas. Rangkaian acara ini dilaksanakan bersamaan dengan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) yang berlangsung dari pukul 06.00 hingga 10.00 WIB.