keepgray.com – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menjadi narasumber dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan XIII yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin (Unhas). Acara ini berlangsung di Hutan Pendidikan Unhas, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Dalam kuliahnya, Fadli Zon mengangkat tema ‘Warisan Dunia dan Aksi Kebangsaan’, menekankan pentingnya pelestarian situs budaya dan peran generasi muda dalam memperkuat identitas nasional melalui kebudayaan. Ia menyatakan bahwa tidak semua generasi memiliki kesempatan mengabdi langsung di kawasan bernilai sejarah dan budaya kelas dunia, seperti kawasan Maros-Pangkep yang merupakan bagian dari UNESCO Global Geopark dan Kawasan Cagar Biosfer, serta tengah diupayakan menjadi Warisan Dunia UNESCO.
Fadli Zon menyoroti keberadaan lukisan gua tertua di dunia yang berusia 51.200 tahun di kawasan tersebut. Lukisan ini menjadi bukti tapak leluhur manusia modern di Nusantara dan merupakan bentuk pertama ekspresi imajinasi manusia. Temuan ini memperkuat posisi Sulawesi Selatan dalam kajian arkeologi dunia dan menegaskan Indonesia sebagai peradaban tertua.
Lebih lanjut, Fadli Zon menekankan dua narasi besar dalam membangun kebudayaan nasional: Indonesia sebagai peradaban tertua di dunia dan sebagai bangsa dengan kekayaan budaya yang luar biasa (mega-diversity). Sebaran fosil manusia purba dan temuan arkeologis lainnya menempatkan Indonesia sebagai pusat penting dalam paleoantropologi dunia. Indonesia juga memiliki 1.340 kelompok etnis dan 718 bahasa daerah, yang mewakili 10% dari seluruh bahasa di dunia.
Indonesia telah mencatat 228 Cagar Budaya tingkat Nasional, 2.213 Warisan Budaya Tak benda tingkat Nasional, dan hampir 30.000 Objek Pemajuan Kebudayaan. Fadli Zon memandang keberagaman ini sebagai kekuatan yang luar biasa jika dikelola dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, menjadikan kebudayaan sebagai perekat utama identitas kebangsaan.
Ia juga menyoroti kekayaan budaya Sulawesi Selatan, termasuk lukisan gua di Leang-Leang, budaya maritim Pinisi yang diakui UNESCO, dan Naskah La Galigo yang tercatat dalam program UNESCO Memory of the World. Fadli Zon menegaskan potensi besar Indonesia dalam mengembangkan soft power melalui diplomasi budaya dan menyerukan terciptanya “Gelombang Indonesia” (Indonesian Wave).
Fadli Zon berpesan kepada mahasiswa bahwa budaya adalah jati diri bangsa dan harus menjadi nilai tambah di berbagai profesi. Ia berharap para peserta KKN Kebangsaan menjadi duta kebudayaan yang merawat, menghidupkan, dan mentransformasi warisan budaya bangsa.
KKN Kebangsaan XIII diikuti oleh 177 mahasiswa dari 99 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, dengan tema ‘Wisata Budaya Warisan Dunia sebagai Aksi Kebangsaan: Kampus Berdampak dan Mengabdi untuk Negeri’. Program ini berlangsung hingga 29 Juli 2025.