keepgray.com – Microsoft kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 9.000 pekerja, hampir 4 persen dari total tenaga kerja yang berjumlah 228 ribu orang. PHK ini diumumkan pada Rabu (2/7) sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk menekan biaya di tengah investasi besar dalam infrastruktur kecerdasan buatan (AI).
Menurut laporan Reuters, Microsoft akan mengurangi lapisan organisasi dengan memangkas jumlah manajer dan menyederhanakan produk, prosedur, serta peran-peran di dalam perusahaan.
Sebelumnya, pada Mei lalu, Microsoft juga telah melakukan PHK terhadap sekitar 6.000 pekerja. Bloomberg News melaporkan bahwa Microsoft berencana memangkas ribuan pekerjaan, khususnya di divisi penjualan.
Perusahaan pembuat sistem operasi Windows ini telah menjanjikan pengeluaran modal sebesar US$80 miliar untuk tahun fiskal 2025. Namun, peningkatan biaya untuk meningkatkan infrastruktur AI telah membebani margin keuntungan, dengan margin cloud kuartal kedua diperkirakan akan menyusut dibandingkan tahun lalu.
Bloomberg News juga melaporkan bahwa divisi King milik Microsoft yang berbasis di Barcelona, yang membuat gim Candy Crush, akan memangkas 10 persen stafnya atau sekitar 200 orang. Microsoft mengonfirmasi bahwa divisi gamenya terdampak oleh PHK ini, meskipun bukan mayoritas dari unit tersebut.
Ketidakpastian ekonomi dan meningkatnya biaya telah memicu gelombang PHK di berbagai sektor di Amerika Serikat. Perusahaan-perusahaan bergegas menyederhanakan operasional dan mengantisipasi tekanan biaya lebih lanjut.
Selain Microsoft, raksasa teknologi lainnya juga dilanda badai PHK. Meta, induk Facebook, awal tahun ini mengatakan akan memangkas sekitar 5 persen dari karyawan berkinerja terendah. Google milik Alphabet juga telah memberhentikan ratusan karyawan dalam setahun terakhir. Amazon juga telah memangkas pekerjaan di berbagai lini bisnisnya, yang terbaru di divisi buku. Sebelumnya, perusahaan juga telah melakukan PHK di unit perangkat dan layanan, serta staf komunikasi.
