7 Ribu Siswa Bogor Gagal Masuk SMP Negeri

keepgray.com – Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, menyatakan bahwa sekitar 6.000 siswa telah diterima di sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Kota Bogor. Jumlah tersebut tersebar di 23 SMP negeri yang ada di wilayah tersebut.

Dedie menjelaskan bahwa kuota SMP negeri di Kota Bogor saat ini adalah 6.724 kursi dari 23 sekolah. Pada tahun ini, jumlah peminat mencapai 13.726 siswa, sehingga terdapat 7.002 siswa yang tidak dapat tertampung di sekolah negeri.

Bagi 7.000 siswa yang tidak berhasil masuk SMP negeri, Dedie menyarankan agar mereka tetap melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP swasta yang ada di Kota Bogor. Saat ini, terdapat 73 SMP swasta yang mampu menampung lebih dari 7.255 siswa baru. Dengan demikian, secara akumulatif, tidak ada siswa yang tidak dapat terakomodasi jenjang pendidikannya.

Menurut Dedie, 13 ribu siswa mendaftar ke SMP negeri melalui empat jalur pendaftaran SPMB (Seleksi Penerimaan Murid Baru), yaitu jalur afirmasi, domisili, prestasi, dan mutasi. Jalur bina lingkungan, yang sebelumnya merupakan penerimaan khusus bagi siswa tidak mampu, kini telah ditiadakan.

Perubahan ini sesuai dengan Peraturan Mendikdas Nomor 3/2025 tentang Sistem Penerimaan Murid Baru, yang hanya mengakui empat jalur penerimaan tersebut. Dedie menjelaskan bahwa jalur bina lingkungan sebelumnya merupakan usulan dari wilayah untuk siswa dari keluarga miskin atau tidak mampu, serta mereka yang memiliki keterbatasan.

Dedie juga menambahkan bahwa sekolah negeri di Kota Bogor diminati secara merata oleh para siswa. Anggapan mengenai sekolah favorit, menurutnya, lebih didasarkan pada persepsi atau ikatan masa lalu dari orang tua atau keluarga besar yang pernah mengenyam pendidikan di sekolah tersebut. Secara umum, semua sekolah negeri memiliki keunggulan masing-masing.