Fadli Zon: Jangan Larang Tulis Sejarah!

keepgray.com – Anggota Komisi X DPR RI, Habib Syarief Muhammad, meminta Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon untuk menunda proyek penulisan ulang sejarah Indonesia. Permintaan ini disampaikan dalam rapat kerja bersama Menbud di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu (2/7/2025).

Habib menilai proyek ini terkesan tertutup dan terburu-buru, serta mengaku tidak mendapatkan informasi mengenai tim penulis. “Hampir sebagian fraksi memberikan catatan khusus tentang penulisan sejarah. Daripada kontroversial terus berkelanjutan, kami dari Fraksi PKB mohon penulisan sejarah ini untuk ditunda. Ya, jelas untuk ditunda,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa sosialisasi awal yang dijanjikan Menteri belum terlaksana.

Menanggapi permintaan tersebut, Fadli Zon menegaskan bahwa proyek penulisan ulang sejarah akan tetap dilanjutkan. Ia meminta publik untuk tidak menghakimi proyek tersebut sebelum hasilnya terlihat. “Kita akan uji publik gitu. Jadi nggak ada masalah kita uji publik kan, memang rencananya begitu. Jadi lihat dulu hasilnya, jangan kita menghakimi sesuatu yang belum ada,” katanya.

Fadli Zon mengutip pernyataan Presiden ke-1 RI Sukarno mengenai pentingnya tidak melupakan sejarah. “Ini kan apa yang disebut oleh Bung Karno, jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah. Kok kita sekarang malah menuntut tidak boleh menulis sejarah, itu bagaimana ceritanya? Gitu ya, jadi kita tentu harus menulis sejarah kita,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa penulisan sejarah ini bersifat umum, bukan detail.

Fadli Zon juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menegasikan peristiwa pemerkosaan 1998 dan telah membaca data-data yang disusun oleh Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). “Kan saya tidak pernah menegasikan. Saya tidak pernah menegasikan itu (tidak ada pemerkosaan). Tadi dengar nggak penjelasan saya?” ucapnya. Ia juga mengutuk segala bentuk kekerasan, terutama terhadap perempuan.