keepgray.com – Audiensi antara sopir truk dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengenai kebijakan truk nol kelebihan muatan dan dimensi atau Zero Overdimension Overload (ODOL) berakhir tanpa kesepakatan. Para sopir truk memutuskan untuk mengakhiri audiensi tersebut karena tidak ada titik temu.
Pertemuan antara perwakilan sopir truk dan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, sempat berlangsung. Dalam pertemuan itu, para sopir menyampaikan tuntutan mereka, terutama mengenai kejelasan penerapan aturan Zero ODOL. Mereka meminta jaminan bahwa aturan tersebut tidak akan mengkriminalisasi sopir.
Para sopir meminta agar Aan memberikan jaminan penundaan aturan Zero ODOL, namun Aan menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki wewenang untuk melakukannya. Akibatnya, para sopir truk mengakhiri audiensi sekitar pukul 13.30 WIB dan memutuskan untuk kembali ke lokasi unjuk rasa.
Presiden Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia, Irham Ali Saifuddin, mengungkapkan kekecewaan para sopir setelah audiensi di Kantor Kemenhub, Jakarta, pada Rabu (2/7). Ia menyatakan bahwa para sopir telah datang dari berbagai daerah seperti Sumatera hingga Kalimantan, namun merasa kecewa karena tidak ditemui oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi atau Menko Infrasruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono.
Para sopir memberikan waktu hingga pukul 16.00 WIB agar Dudy atau AHY bersedia menemui mereka. Jika tidak, mereka mengancam akan melanjutkan aksi yang lebih besar dan bertahan di lokasi.
Irham menambahkan, jika tidak ada solusi, sektor logistik di Indonesia berpotensi mengalami gangguan yang signifikan.