keepgray.com – Tim Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren 2025 dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur (Jatim) melanjutkan kunjungan ke Desa Watuwangkuk, Kecamatan Dringu, Probolinggo, yang mana mayoritas warganya berprofesi di sektor bawang merah.
Sebanyak 90 persen warga desa tersebut terlibat dalam berbagai aspek produksi bawang merah, mulai dari pemilik lahan, petani penggarap, hingga pembiakan bibit. Mereka tergabung dalam kelompok tani (poktan), salah satunya Kelompok Tani Harapan Jaya 1 yang berdiri sejak 1980. Ketua poktan saat ini, Dafid Prasasti, menekankan bahwa kesejahteraan anggota adalah prioritas utama.
Poktan Harapan Jaya 1, yang beranggotakan 65 orang, mengalami kemajuan signifikan sejak menerima pembinaan dari BI Malang pada tahun 2016. Pada tahun 2021 dan 2024, BI Malang memberikan bantuan berupa jaring (kelambu) seluas 2 hektar dan traktor (kultivator). Alat-alat produksi pertanian ini kemudian disewakan kepada anggota poktan.
Menurut Bambang, seorang anggota poktan, menyewa jaring di Kelompok Tani Harapan Jaya 1 lebih menguntungkan karena harganya lebih murah dibandingkan tempat lain. Selain itu, kualitas jaring juga terawat dengan baik sehingga aman untuk tanaman bawang merahnya.
Bendahara Harapan Jaya 1, Ikhsan, menjelaskan bahwa harga sewa jaring adalah Rp1,5 juta per dua bulan atau satu musim untuk lahan seluas 2.000 m2, sementara harga pasaran mencapai Rp2,5 juta. Traktor atau kultivator disewakan seharga Rp300 ribu untuk luasan yang sama, lebih rendah dari harga pasaran yang mencapai Rp350 ribu.
Bagi petani bawang merah di Desa Watuwangkuk, jaring yang diberikan oleh Bank Indonesia Malang berperan penting dalam melindungi tanaman dari larva kupu-kupu yang menyerang daun bawang. Jaring dipasang 2-3 hari setelah bibit bawang merah ditanam untuk mencegah serangan ulat grayak, sebutan petani setempat untuk ulat daun bawang.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, Arif Kurniadi, menyatakan bahwa penggunaan jaring atau kelambu efektif hingga 80 persen dalam mencegah hama dan meningkatkan kesejahteraan petani dari segi ekonomi. Penggunaan kelambu bawang merah dapat menekan penggunaan pestisida hingga 75-80 persen, sehingga mengurangi biaya produksi secara signifikan.
Di Desa Watuwangkuk, lahan bawang merah yang ditutupi jaring beraneka warna memberikan keuntungan bagi semua pihak. Kelompok Tani Harapan Jaya 1 menggunakan uang sewa jaring untuk pemeliharaan infrastruktur pertanian, sementara petani bawang merah berharap dapat meningkatkan taraf hidup mereka.