Waktu Mustajab Rezeki: Anjuran Rasulullah

keepgray.com – Setiap manusia telah ditetapkan rezekinya, namun tetap diperlukan usaha untuk meraihnya. Salah satu cara untuk memperoleh rezeki yang luas dan penuh berkah adalah dengan berdoa kepada Allah SWT di waktu-waktu yang mustajab.

Setiap individu memiliki takdir dan jatah rezekinya sendiri yang telah ditetapkan oleh Allah SWT sejak awal penciptaan. Hal ini mencakup segala aspek kehidupan, seperti penghasilan, harta benda, kesehatan, dan kesuksesan.

Meskipun telah ditetapkan, rezeki harus dicari dan diupayakan dengan cara yang halal dan menjauhi yang haram. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Jibril menyampaikan wahyu ke hatiku bahwa seseorang tidak akan mati sehingga menyempurnakan rezekinya, maka bertakwalah kepada Allah dan carilah rezeki dengan cara yang baik.” (HR al Hakim, Baihaqi)

Sebagai bentuk usaha, seorang muslim harus bertawakal dalam menjemput rezeki, caranya dengan berdoa dan memohon kepada Allah SWT. Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada umatnya agar memanfaatkan waktu-waktu istimewa untuk berdoa, khususnya untuk memohon rezeki.

Berikut adalah waktu-waktu yang paling dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk berdoa meminta rezeki, lengkap dengan dalil dari Al-Qur’an dan hadits:

1. **Sepertiga Malam Terakhir:** Ini adalah waktu paling utama untuk berdoa, termasuk memohon rezeki yang halal dan berkah. Rasulullah SAW bersabda, “Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir, lalu berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku ampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)
2. **Setelah Sholat Fardhu:** Berdoa setelah sholat lima waktu adalah salah satu waktu yang tidak boleh disia-siakan. Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Doa manakah yang paling didengar?” Beliau menjawab, “Doa di tengah malam dan setelah sholat fardhu.” (HR Tirmidzi)
3. **Saat Sujud dalam Sholat:** Posisi sujud adalah posisi paling rendah seorang hamba di hadapan Allah, namun paling dekat secara ruhani. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Sedekat-dekatnya seorang hamba kepada Tuhannya adalah ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah doa (saat sujud).” (HR Muslim)
4. **Hari Jumat:** Hari Jumat memiliki waktu istimewa di mana doa tidak akan ditolak. Rasulullah SAW bersabda, “Pada hari Jumat terdapat satu waktu yang tidaklah seorang Muslim bertepatan dengannya dalam keadaan berdiri sholat lalu ia meminta sesuatu kepada Allah, kecuali akan dikabulkan.” (HR Bukhari dan Muslim). Waktu istimewa di hari Jumat tersebut diperkirakan antara waktu Ashar dan Maghrib.
5. **Ketika Turun Hujan:** Hujan adalah berkah yang diturunkan Allah SWT untuk makhluk di bumi. Saat hujan turun, doa memiliki kekuatan luar biasa. Rasulullah SAW bersabda, “Doa tidak tertolak pada dua waktu, yaitu ketika azan berkumandang dan saat turun hujan.” (HR Abu Dawud)
6. **Di Hari Arafah:** Hari Arafah yang bertepatan pada 9 Zulhijah adalah hari yang paling mulia dalam Islam setelah bulan Ramadan. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.” (HR Tirmidzi)
7. **Antara Azan dan Iqamah:** Doa yang dipanjatkan antara azan dan iqamah sangat mustajab. Rasulullah SAW bersabda, “Doa antara azan dan iqamah tidak akan ditolak.” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
8. **Saat Berbuka Puasa:** Waktu berbuka puasa termasuk mustajab untuk berdoa. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa saat berbuka terdapat doa yang tidak tertolak.” (HR Ibnu Majah)

Selagi masih mendapat kesempatan hidup, maka setiap rezeki bisa dijemput dengan upaya yang halal. Setiap makhluk tidak akan mati sebelum seluruh rezeki telah sampai kepadanya. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Jibril menyampaikan wahyu ke hatiku bahwa seseorang tidak akan mati sehingga menyempurnakan rezekinya, maka bertakwalah kepada Allah dan carilah rezeki dengan cara yang baik.” (HR al Hakim, al Baihaqi dan disebutkan oleh al-Qudha’i dalam Musnad asy Syihab dengan lafaznya).

Jika segala rezeki telah habis dan amalan telah selesai, itu menandakan seseorang telah mencapai akhir hidupnya. Kematian tidak akan datang sebelum seseorang memperoleh rezeki secara sempurna dan menyelesaikan amalannya. Wallahu a’lam.