keepgray.com – Wakil Ketua MPR RI, AM Akbar Supratman, menekankan pentingnya kolaborasi lintas pemangku kepentingan untuk mendorong pembangunan yang merata dan berkelanjutan di Indonesia Timur. Menurutnya, tanpa kolaborasi, upaya percepatan kemajuan di kawasan ini akan berjalan lambat dan tidak optimal.
Akbar menyampaikan hal ini dalam kunjungan kerjanya di Provinsi Papua Barat Daya, di mana ia disambut oleh Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, Wakil Gubernur Ahmad Nausrau, serta jajaran pejabat daerah lainnya. “Papua Barat Daya adalah bagian penting dari Indonesia yang harus kita bangun bersama, tanpa meninggalkan siapapun. Kunci suksesnya adalah kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan, baik di pusat maupun daerah,” ujar Akbar dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/6/2025).
Kunjungan Akbar bertujuan untuk membuka dialog dan menerima aspirasi yang nantinya akan disampaikan kepada Ketua MPR RI. Masukan-masukan tersebut diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan nasional yang berpihak pada daerah.
Akbar menegaskan bahwa membangun Papua Barat Daya tidak cukup hanya melalui pendekatan administratif. Ia menekankan perlunya keterlibatan tokoh adat, agama, dan seluruh elemen masyarakat lainnya.
Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan perhatian yang diberikan MPR RI. Ia menilai bahwa ajakan untuk memperkuat sinergi lintas sektor sejalan dengan kebutuhan daerah dalam mempercepat pemerataan pembangunan. “Kami menyambut baik kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah. Stabilitas keamanan yang kini mulai terjaga harus kita manfaatkan untuk mempercepat kemajuan Papua Barat Daya,” kata Elisa.
Elisa juga melaporkan bahwa kondisi keamanan di sejumlah daerah yang sempat bergejolak kini telah membaik. “Dua hari lalu kami mengunjungi Kisor, Kumurkek, dan Kamundan di Maybrat. Daerah tersebut kini aman dan masyarakat sudah kembali beraktivitas seperti biasa,” ungkapnya.
Selain itu, Elisa menyinggung pentingnya perlindungan kawasan Raja Ampat, yang kini masuk dalam wilayah Papua Barat Daya. Menurutnya, kawasan konservasi laut kelas dunia itu harus dijaga demi keberlanjutan lingkungan dan generasi mendatang. “Raja Ampat adalah karunia Tuhan yang bukan hanya milik Papua atau Indonesia, tetapi dunia. Kita harus menjaganya agar anak cucu kita tetap dapat menyaksikan keindahan ini,” ucapnya.
Kunjungan ini juga diisi dengan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan dialog bangsa. Dalam dialog tersebut, Akbar mengajak masyarakat Papua Barat Daya untuk menjaga semangat persatuan di tengah keberagaman guna membangun daerah. “Papua Barat Daya harus menjadi contoh bahwa keberagaman adalah kekuatan. Kita harus berjalan bersama, membangun bersama, dan sejahtera bersama,” pungkasnya.