keepgray.com – Sepuluh remaja yang terlibat dalam aksi tawuran di wilayah Tambora, Jakarta Barat, mendapatkan pembinaan khusus dari kepolisian berupa program pesantren kilat selama satu minggu. Pembinaan ini diberikan setelah mereka diamankan pasca-tawuran pada Sabtu (24/5) malam di Pekojan, Tambora.
Kapolsek Tambora Kompol Muhammad Kukuh Islami menjelaskan bahwa kesepuluh remaja tersebut berhasil diamankan setelah polisi membubarkan aksi tawuran. Beruntung, tidak ada korban luka dalam kejadian tersebut. Pihak kepolisian memutuskan untuk tidak langsung memproses hukum para remaja ini, melainkan memberikan kesempatan untuk menjalani program pembinaan yang diselenggarakan oleh Polsek Tambora.
“Program ini bertujuan untuk membentuk karakter para remaja menjadi lebih baik, melalui pendekatan keagamaan, kedisiplinan dan peningkatan mental,” ujar Kompol Kukuh pada Senin (26/5/2025).
Selama sepekan penuh, para remaja akan mendapatkan siraman rohani dari Da’i Kamtibmas Polsek Tambora, Ustadz Gito Ibnu Aliyudin, serta Bhabinkamtibmas Pekojan, Aiptu Dede Sugiono. Selain pembinaan rohani, mereka juga akan ditempa dengan latihan kedisiplinan, seperti baris-berbaris, olahraga, hingga kegiatan membersihkan tempat ibadah.
Kompol Kukuh berharap metode pembinaan ini dapat memberikan efek jera sekaligus membentuk kesadaran dan tanggung jawab sosial para remaja agar tidak mengulangi perbuatannya. “Kita ingin mengembalikan mereka ke jalur yang benar dengan pendekatan hati dan nilai-nilai moral,” pungkasnya.