keepgray.com – Momen 1 Muharram menjadi waktu yang tepat bagi umat Islam untuk bermuhasabah dan memanjatkan doa awal tahun Hijriyah. Terdapat sejumlah doa yang dapat diamalkan pada awal tahun ini.
Bulan Muharram adalah salah satu waktu istimewa dalam kalender Hijriyah. Sebagai bulan pertama, Muharram membuka lembaran baru bagi setiap muslim untuk memperbaiki diri dan memperbanyak amal. Tanggal 1 Muharram menandai permulaan tahun baru Hijriyah. Para ulama sepakat bahwa hari ini bisa dijadikan momen muhasabah, memperbanyak amal saleh, dan berdoa.
Muharram termasuk salah satu dari empat bulan haram (suci) yang dimuliakan Allah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 36.
Berikut adalah beberapa doa yang dapat dipanjatkan:
1. **Doa Akhir Tahun**
Di akhir Dzulhijjah, umat Islam dapat membaca doa akhir tahun:
“Allahumma maa ‘amiltu fi haadzhis-sanati mimmaa nahaitanii ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubatii wa da’autanii ilat taubati ba’da jur-atii alaa ma’syiyatika, Allahumma fa inni astagfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtanitsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal judi wal karami an tataqabbalahuu minnii wa laa taqtha’ rajaaii minka yaa kariim. wa shallalahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam.”
Artinya: “Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar, yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau sudah mengajak saya untuk bertaubat sesudah saya maksiat. Karena itu ya Allah saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu. Segala yang telah saya kerjakan selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat yang maha pemurah. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas pendahulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya.”
2. **Bacaan Doa 1 Muharram**
Dikutip dari buku Doa & Dzikir Sepanjang Tahun karya H Hamdan Hamedan, M A, para sahabat Rasulullah SAW biasa membaca doa khusus saat memasuki tahun baru Hijriah, tepatnya pada tanggal 1 Muharram. Berikut ini lafal doa awal tahun:
“Allaahumma adkhilhu ‘alainaa bil amni wal iimaani was- salaamati wal islaami wa ridhwaanin minar rahmaani wa jawaazin minas-syaithaani.”
Artinya: “Ya Allah, masukkan kami ke dalamnya dengan aman, iman, selamat, dan Islam. Dan anugerahkan kami rida dari Ar- Rahman (Allah), serta jauhkanlah kami dari setan.”
3. **Doa Menyambut 1 Muharram**
Doa ini merupakan permohonan perlindungan dari godaan setan, kendali atas hawa nafsu, serta harapan agar segala amal yang dilakukan di tahun baru mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Allaahumma antal abadiyyul qadiimul awwal. Wa ‘alaa fadhlikal ‘azhiimi wa kariimi juudikal mu’awwal. Wa haadza ‘aamun jadiidun qad aqbala. As-alukal ‘ishmata fiihi minas- syaithaani wa auliyaa-ih, wal ‘auna ‘alaa haadzihin nafsil ammaarati bis-suu-i, wal isytighaala bimaa yuqarribunii ilaika zulfaa yaa dzal jalaali wal ikraam.”
Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada- Mu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”
4. **Doa Menyambut 1 Muharram Versi Kedua**
“Allaahumma antal abadiyyul ilahul qadiimul awwalu, wa ‘alaa fadhlikal ‘aziimi wa kariimi juudikal ‘amiimil mu’awwalu, wa hadzaa ‘aamun jadiidun qad aqbala, as-alukal ‘ishmata fiihi minas-syaithaani wa awliyaa-ihi, wal ‘awna ‘alaa hazihin nafsil ammaarati bis-suu-i wal a’maali, wal isytighaala bimaa yuqarribunii ilaika zulfa, yaa dzal jalaali wal ikraam. As-aluka min khairihaa wa a-‘uudzu bika min syarrihaa wa astakfiika mu’natahaa wa syuglahaa fii ‘aafiyatiin bi-rahmatika yaa arhamar raahimiin. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallama tasliima.”
Artinya: “Ya Allah, Engkau zat yang Maha Abadi, yang menjadi Tuhan, yang Maha Qadim, yang Maha Awal. Sesuatu yang menjadi andalan manusia hanyalah anugerah-Mu yang agung dan kemurahan-Mu yang mulia. Ini tahun baru telah tiba. Di dalamnya aku memohon penjagaan kepada-Mu dari setan dan kekasih-kekasihnya, memohon pertolongan atas nafsu amarah yang memerintahkan keburukan dan berbagai amal jelek, dan memohon tersibukkan diri dengan aktivitas yang dapat lebih mendekatkan diriku kepada-Mu dengan sedekat-dekatnya, wahai Zat Yang Maha Agung dan Maha Mulia. Aku memohon kepadamu dari baiknya tahun ini, memohon perlindungan- Mu dari buruknya tahun ini. Aku memohon kecukupan dari biayanya dan kesibukannya dalam kesehatan dengan rahmat- Mu, wahai Zat Yang Maha Pengasih dari sekian kekasih. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan keselamatan yang sempurna kepada Sayyidina Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya.”
Doa ini bersumber dari kitab Al-Fathul Mubin wad Durrut Tsamin karya Syekh Abdullah bin Muhammad Al-Khayyath Al-Harusyi (w. 1175 H). Doa ini memuat harapan perlindungan, keberkahan, dan kecukupan dari Allah SWT sepanjang tahun baru.
5. **Bacaan Istighfar 1 Muharram**
Rasulullah bersabda, “Barang siapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga.” (HR. Bukhari)
Dikutip dari buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki karya KH. Sulaeman Bin Muhammad Bahri, berikut ini bacaan sayyidul istighfar:
“Allaahumma anta rabbii laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu. A-‘uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu-u laka bini’matika ‘alayya wa abuu-u laka bi-dzanbii, faghfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta.”
Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah Menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji- Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada- Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab, tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu.”