keepgray.com – Dalam tradisi Islam, 1 Muharram memiliki makna istimewa sebagai awal bulan dalam kalender Hijriyah dan penanda Tahun Baru Islam, yang menjadi momen introspeksi, hijrah, dan pembaruan diri. Namun, sejak kapan 1 Muharram diperingati sebagai tahun baru Islam, dan bagaimana sejarah penetapannya?
Umat Islam pada awalnya belum memiliki sistem penanggalan yang baku. Surat-menyurat antara khalifah pusat dan para pemimpin di wilayah kekuasaan Islam kerap kali mengalami kebingungan karena tidak disertai penanggalan yang jelas. Hal ini terjadi sekitar 6 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab.
Salah seorang gubernur, Abu Musa al-Asy’ari, mengirimkan surat kepada Khalifah Umar dan meminta dibuat sistem kalender resmi agar urusan administrasi lebih tertib dan teratur. Umar bin Khattab menanggapi permintaan ini dengan serius dan segera mengumpulkan para sahabat Nabi untuk bermusyawarah menetapkan sistem penanggalan yang tetap bagi umat Islam.
Dalam pertemuan itu, muncul berbagai pendapat tentang awal hitungan tahun dalam Islam. Sebagian sahabat mengusulkan agar dimulai dari kelahiran Nabi Muhammad SAW, ada juga yang mengusulkan dari hari pertama Nabi SAW menerima wahyu, serta yang mengusulkan dari hari wafatnya Nabi SAW. Akhirnya, para sahabat sepakat menjadikan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah sebagai tonggak awal kalender Islam.
Khalifah Umar bin Khattab mengeluarkan keputusan bahwa tahun hijrah Nabi SAW adalah tahun satu, dan sejak saat itu kalender umat Islam disebut ‘Tarikh Hijriyah.’ Tanggal 1 Muharram pada tahun 1 Hijriah bertepatan dengan 16 Tammuz 622 Rumi (16 Juli 622 Masehi). Tahun keluarnya keputusan Khalifah itu (638 M) langsung ditetapkan sebagai 17 Hijriyah.
Kalender Islam dikenal dengan nama hijriyah, dari bahasa Arab ‘Hijriyah’ yang berarti berpindah, diambil dari awal mula penanggalan ini yaitu hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah.
Dr. Asy-Syalbi mengatakan dalam As-Sirah An-Nabawiyyah Al-Athirah, “Setelah Rasulullah SAW berhijrah, maka tahun itu menjadi awal mula penanggalan Islam atau penanggalan Hijriyah.”
Meskipun peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW terjadi pada bulan Rabi’ul Awwal, para sahabat memilih bulan Muharram sebagai awal tahun Hijriyah berdasarkan pertimbangan matang. Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan haram dalam Islam, yang sejak zaman jahiliyah telah dimuliakan dan dihormati. Muharram juga berdekatan dengan bulan Dzulhijjah, saat umat Islam menunaikan ibadah haji.
1 Muharram memiliki makna mendalam bagi umat Islam, bukan sekadar pergantian angka tahun, melainkan simbol hijrah, berpindah dari kegelapan menuju cahaya, dari lalai menuju kesadaran, dari dosa menuju taubat.
Berikut nama-nama bulan dalam kalender hijriah:
1. Muharram
2. Safar
3. Rabiul Awal
4. Rabiul Akhir
5. Jumadil Awal
6. Jumadil Akhir
7. Rajab
8. Syakban
9. Ramadan
10. Syawal
11. Zulkaidah
12. Zulhijah