keepgray.com – Operasional penyelenggaraan haji Indonesia 1446 H/2025 M memasuki fase pemulangan jemaah, di mana hingga saat ini, 365 jemaah dilaporkan meninggal dunia. Data ini diambil dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) per Senin (23/6/2025) pukul 14.30 WIB, menunjukkan bahwa mayoritas jemaah yang wafat adalah lanjut usia (lansia).
Berdasarkan lokasi wafat, mayoritas jemaah meninggal dunia di Makkah, mencapai 283 orang, diikuti oleh 34 orang di Madinah, 20 orang di Mina, 15 orang di bandara, dan 13 orang di Arafah. Grafik kematian per hari fluktuatif namun cenderung meningkat, dengan lonjakan tertinggi pada 8 Juni 2025 dengan total 17 kematian, sebelum kemudian turun di angka 16-12 kematian per hari.
Sebaran embarkasi menunjukkan bahwa jemaah wafat terbanyak berasal dari Embarkasi Surabaya (SUB) dengan 74 jemaah, diikuti oleh Embarkasi Solo (44), Embarkasi Jakarta Bekasi (43), dan Embarkasi Jakarta Pondok Gede (37).
Selain laporan jemaah wafat, terdapat juga laporan mengenai tiga jemaah yang masih hilang dan belum kembali ke kloter. Ketiga jemaah ini adalah lansia dengan riwayat demensia. Mereka adalah Nurimah Mentajim (80) dari kloter 19 Embarkasi Palembang, Sukardi (67) dari kloter 79 Embarkasi Surabaya, dan Hasbullah (73) dari kloter 07 Embarkasi Banjarmasin.
Kepala Bidang Perlindungan Jemaah PPIH Arab Saudi, Kolonel Laut Harun Arrasyid, menyatakan bahwa upaya pencarian masih terus dilakukan. Upaya pencarian ini melibatkan syarikah dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah. Petugas melakukan penyisiran ke rumah sakit dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah, ke Mu’aisyim, dan hotel-hotel jemaah.