keepgray.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjukkan pelemahan pada Senin (23/6) pagi, berada di level Rp16.465 per dolar AS. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 68 poin atau 0,42 persen.
Kondisi ini sejalan dengan tren pelemahan yang terjadi pada mayoritas mata uang Asia. Dolar Singapura tercatat melemah 0,28 persen, peso Filipina turun 0,62 persen, dan baht Thailand mengalami penurunan sebesar 0,40 persen. Won Korea Selatan juga melemah signifikan sebesar 0,99 persen, diikuti oleh ringgit Malaysia yang turun 0,69 persen.
Tidak hanya mata uang negara berkembang, mata uang utama negara maju pun turut melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris turun 0,30 persen, euro Eropa minus 0,38 persen, franc Swiss melemah 0,15 persen, dolar Australia turun 0,43 persen, dan dolar Kanada 0,21 persen.
Menurut analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, pelemahan rupiah ini dipicu oleh serangan Amerika Serikat (AS) ke Iran yang berpotensi memicu sentimen risk off di pasar. Sentimen risk off adalah kondisi di mana investor cenderung menghindari aset berisiko dan beralih ke aset yang dianggap lebih aman seperti dolar AS.
Lukman memperkirakan bahwa nilai rupiah pada hari ini akan bergerak dalam rentang Rp16.350 hingga Rp16.450 per dolar AS.