keepgray.com – Setiap Muslim hendaknya mengerjakan amal ibadah dan kebaikan serta menjaganya dari hal-hal buruk yang dapat menghapus pahala. Terdapat sejumlah perkara yang menyebabkan hilangnya amalan dan pahala yang telah diperoleh, sehingga usaha seorang Muslim dalam beramal baik menjadi sia-sia.
Salah satu penyebabnya adalah *ujub*, yaitu merasa bangga terhadap amal saleh yang telah dilakukan. Orang yang memiliki sifat ini akan selalu merasa lebih unggul dan meremehkan orang lain. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa ujub dapat menghapus amal shalih selama 70 tahun. Namun, menurut Imam Al Munawi, yang dihapus bukanlah pokok pahala amal, melainkan pelipatan pahalanya.
*Syirik*, yaitu perbuatan menyekutukan Allah SWT, juga akan menghapus amalan. Perbuatan ini dilarang keras dalam Islam dan termasuk dosa besar. Pelaku syirik akan dihapus amalannya sebagaimana diterangkan dalam surah Al An’am ayat 88.
Perbuatan *zalim* atau aniaya juga dapat menyebabkan hilangnya pahala kebaikan. Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang bangkrut adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala salat, puasa, dan zakat, namun suka mencaci maki, menuduh, makan harta, menumpahkan darah, dan memukul orang lain tanpa hak. Orang-orang yang terzalimi akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikan pelaku zalim. Jika kebaikannya habis, dosa-dosa orang yang dizaliminya akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka.
*Mengungkit-ungkit sedekah* yang sudah diberikan juga dapat menghilangkan pahala sedekah. Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 264 bahwa orang yang mengungkit-ungkit sedekah dan menyakiti hati penerima sedekah tidak akan mendapatkan ganjaran dari sedekahnya.
Terakhir, *bermaksiat saat sendirian* juga dapat menghapus amalan seseorang tanpa disadari. Maksiat dapat merusak keimanan dan akhlak seseorang, bahkan bisa menghapus pahala kebaikan sebesar gunung. Rasulullah SAW bersabda bahwa ada suatu kaum dari umatnya yang datang pada hari Kiamat dengan membawa banyak kebaikan sebesar Gunung Tihamah yang putih, tetapi kemudian Allah menjadikannya seperti debu berterbangan karena mereka berani melanggar larangan-larangan Allah saat sendirian.