Haji Lega Berkumpul Usai Ancaman Bom

keepgray.com – Jemaah haji yang pesawatnya sempat mendapat ancaman bom dalam penerbangan Muscat-Surabaya, kini telah tiba di Asrama Haji Debarkasi Surabaya. Mereka bersama keluarga mengaku lega dan bersyukur dapat kembali berkumpul.

Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya, Sugiyo, menyatakan bahwa jemaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 33 tiba dengan selamat. “Yang sakit atau trauma tidak ada karena dari jamaah juga menyatakan Saudia Airlines itu memberi pelayanan luar biasa ketika melakukan evakuasi di Medan,” ujarnya saat menyambut kedatangan jemaah, Minggu (22/6/2025).

Kedatangan 376 jemaah haji ini terlambat sehari dari jadwal karena pesawat Saudia Airlines SV 5688 yang membawa mereka dari Tanah Suci terpaksa mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara akibat ancaman bom.

Jemaah asal Kabupaten Jember, Jawa Timur, tersebut dievakuasi dan bermalam di sebuah hotel di Medan. Sugiyo menambahkan bahwa Gubernur Sumatra Utara, Bobby Nastion, turut menyambut jemaah di lokasi evakuasi. “Jadi jemaah senang dan itu menambah poin cerita bagi mereka untuk dibagikan kepada keluarga dan kerabat sesampainya di rumah,” katanya.

Salah seorang jemaah haji Kloter 33 Debarkasi Surabaya, David Fahri, mengaku tidak merasa seperti menerima ancaman bom. “Ya kayak nggak ada apa-apa. Kita di sana dijamu, disambut, dengan fasilitas akomodasi hotel, makanan, dan lain-lainnya. Baik pelayanannya,” ungkap David. Ia bahkan menganggap pengalaman evakuasi ini sebagai bonus setelah menjalankan ibadah haji. “Bonus tambahan satu hari liburan di Medan meskipun sebenarnya semalam cuma tidur saja *gitu*,” katanya sambil tertawa.

Keluarga dan kerabat yang menjemput jemaah haji kloter 33 di Asrama Haji Debarkasi Surabaya juga mengungkapkan rasa syukur bisa kembali berkumpul. “Kita menunggu kedatangan ibu dari kemarin, setelah beberapa hari tidak ada kabar. Kemudian kemarin ada kabar ancaman bom. Alhamdulillah, sekarang kita sudah kembali berkumpul. Rasanya lega sekali,” kata Ida, yang menjemput ibunya bersama keluarga dari Jember.

Sugiyo mengimbau jemaah haji yang sedang dalam proses pemulangan beserta keluarga mereka untuk tidak panik. “Meski telah terjadi dua kali ancaman bom terhadap jemaah haji Indonesia di pesawat, nyatanya setelah dilakukan penyisiran tidak terbukti. Percayalah pemerintah sedang menyelidiki pelaku teror dengan menggandeng biro penyelidikan federal FBI,” pungkasnya.