keepgray.com – Gunung Semeru di Jawa Timur kembali mengalami erupsi pada Jumat (20/6/2025) malam, dengan tinggi kolom letusan mencapai 700 meter di atas puncak.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, melaporkan bahwa erupsi terjadi pada pukul 20.37 WIB. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan dibuat, erupsi masih berlangsung. Gunung Semeru memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Menurut catatan petugas, Gunung Semeru telah mengalami erupsi sebanyak 14 kali pada hari Jumat, dimulai sejak pukul 00.45 WIB hingga pukul 20.37 WIB. Erupsi pertama juga memiliki tinggi kolom letusan sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 mdpl. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 116 detik.
Liswanto menjelaskan bahwa status Gunung Semeru masih Waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, termasuk melarang masyarakat melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
PVMBG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai atau lembah yang aliran airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.