Prabowo & Isu Serangan Iran: Fakta?

keepgray.com – Potongan video Presiden Prabowo Subianto yang berbicara tentang potensi serangan terhadap Iran dan dampaknya yang bisa memicu perang dunia III kembali viral setelah Iran dan Israel saling berbalas serangan. Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo dalam sebuah wawancara pada April lalu.

Dalam video yang beredar, Prabowo menyebutkan bahwa serangan terhadap Iran dapat memicu reaksi dari Rusia, yang menurutnya sangat berbahaya. “Yang sangat berbahaya yang bisa memicu orang dunia ketiga. Ini tidak main-main, benar-benar. Saya pelajari tiap malam, saya lihat, this is very dangerous time, very dangerous time. Amerika siap mau nyerang Iran, Rusia mengatakan, jangan menyerang Iran. Kalau menyerang Iran, berhadapan dengan saya, Rusia. What is that mean? Masalah Iran nanti perang dunia ketiga. Dan kita sudah non-blok, kita sudah benar,” kata Prabowo dalam video tersebut.

Pernyataan Prabowo itu merupakan bagian dari wawancara dengan tujuh pemimpin redaksi di kediamannya, Hambalang, Jawa Barat, pada Minggu, 6 April 2025, dua bulan sebelum Israel melancarkan serangan terhadap Iran.

Konflik antara Israel dan Iran memanas sejak akhir pekan lalu. Israel melancarkan serangan rudal ke Teheran dan wilayah lain di Iran pada Jumat, 16 Juni 2025. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi serangan tersebut dan menyatakan bahwa operasi akan terus berlanjut untuk menghilangkan ancaman. Serangan Israel menargetkan fasilitas nuklir dan tempat peluncuran rudal Iran.

Iran merespons dengan memperingatkan serangan balasan. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan bahwa Israel akan menghadapi nasib yang menyakitkan. “Rezim Zionis, pada dini hari ini, membuka tangannya yang kotor dan berdarah untuk melakukan kejahatan di negara kita tercinta dan memperlihatkan sifat jahatnya lebih dari sebelumnya dengan menyerang pusat-pusat permukiman,” kata Khamenei.

Iran membalas serangan Israel dengan meluncurkan rudal ke Tel Aviv dan Yerusalem. Serangan tersebut terus berlanjut hingga saat ini.

Menurut Kementerian Kesehatan Iran, lebih dari 220 orang tewas akibat serangan Israel, sementara Israel mengklaim serangan Iran telah menewaskan 24 orang. Serangan Israel juga menewaskan sejumlah petinggi militer Iran, termasuk Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Hossein Salami, serta beberapa ilmuwan nuklir, termasuk mantan Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Fereydoon Abbasi. Iran juga melaporkan bahwa warga sipil, termasuk anak-anak, menjadi korban tewas dalam serangan tersebut.