keepgray.com – Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, secara resmi menyandang gelar Datuk Bandar Setia Amanah dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru, Riau. Bersamaan dengan itu, Wakil Wali Kota Markarius Anwar juga menerima gelar Datuk Muda Bandar Setia Amanah.
Prosesi pemberian gelar adat ini didahului dengan serangkaian seleksi dan peminangan oleh pengurus LAM Pekanbaru. Rangkaian acara dimulai dengan penerimaan lamaran adat oleh LAM Pekanbaru pada hari Selasa (17/6/2025), dilanjutkan dengan pawai yang melibatkan hampir 10 ribu masyarakat dan pelajar dari Rumah Dinas Wali Kota di Jalan Ahmad Yani menuju Kantor LAM Pekanbaru di Jalan Senapelan. Pawai tersebut dimeriahkan dengan penampilan tradisi khas Melayu, termasuk silat, tukar tepak, dan lempar beras kunyit.
“Gelar ini adalah amanah yang sangat berat bagi kami. Terlebih secara usia, kami masih tergolong muda dan belum banyak makan asam garam kehidupan,” ujar Agung dalam sambutannya setelah prosesi penabalan gelar adat, Jumat (20/6/2025).
Agung menegaskan bahwa gelar ini bukan hanya sekadar penghargaan simbolik, melainkan sebuah tanggung jawab besar untuk memimpin dan menjaga marwah Kota Pekanbaru. Ia juga menyatakan komitmennya untuk menjadikan nilai budaya Melayu sebagai pondasi pembangunan kota. Visi yang diusungnya adalah menjadikan Pekanbaru sebagai kota berbudaya, maju, dan sejahtera, dengan nilai Melayu sebagai jati diri utama.
“Banyak pemimpin sebelumnya telah menorehkan sejarah dan menunaikan amanahnya. Kini giliran kami, Kota Pekanbaru yang kita cintai ini memiliki tantangan yang besar, tetapi juga harapan yang jauh lebih besar,” imbuhnya.
Agung juga menekankan pentingnya penguatan budaya Melayu dalam setiap unsur kebijakan, agar budaya tersebut tidak hilang di tengah kemajuan kota. “Kemajuan yang kita bangun tidak boleh tercabut dari akar. Maka nilai-nilai Melayu yang berakar kuat dari ajaran Islam akan menjadi semangat utama pembangunan Kota Pekanbaru. Takkan Melayu hilang di bumi, takkan Melayu hilang di Pekanbaru,” tegasnya.
Sebagai bagian dari program prioritas, Pemerintah Kota Pekanbaru telah meluncurkan program Pekanbaru Cinta Alquran yang dilaksanakan di seluruh sekolah dasar dan menengah pertama. Dalam program ini, para pelajar diwajibkan membaca Alquran selama 1-2 jam sebelum memulai pelajaran. Selain itu, Pemko juga rutin menggelar Festival Budaya Melayu di Rumah Singgah Tuan Kadi setiap pekan, serta berencana mengintegrasikan pendidikan budaya Melayu ke dalam kurikulum sekolah.
Menyinggung kondisi Pekanbaru yang berkembang pesat akibat urbanisasi, Agung menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman etnis dan budaya. Ia juga membuka ruang bagi partisipasi publik dalam pembangunan kota. “Mari kita bangun Pekanbaru dengan semangat Melayu yang berkemajuan. Takkan hilang Melayu di bumi, takkan hilang Melayu di Pekanbaru,” pungkasnya.