Serangan Israel di 8 Kota Iran

keepgray.com – Eskalasi konflik antara Iran dan Israel mencapai titik krusial setelah Israel melancarkan serangan balasan yang menargetkan sejumlah kota di Iran, menyusul serangan awal dari Teheran. Serangan Israel ini menyasar infrastruktur penting dan fasilitas nuklir, memicu kekhawatiran regional dan internasional.

Teheran, ibu kota Iran, menjadi salah satu target utama serangan Israel pada Juni 2025. Sebagai pusat pemerintahan, intelijen, dan militer Iran, kota ini mengalami kerusakan parah. Serangan menargetkan depot bahan bakar di utara kota, pusat siaran IRIB, serta pangkalan militer di wilayah barat dan selatan. Kerusakan signifikan terjadi, termasuk runtuhnya gedung-gedung tinggi di kawasan Nobonyad Square. Akibatnya, ribuan warga sipil mengungsi ke pegunungan Alborz. Laporan dari organisasi HAM menyebutkan lebih dari 600 orang tewas dan ribuan lainnya terluka, sebagian besar di wilayah urban Teheran.

Isfahan, di wilayah tengah Iran, juga menjadi target penting karena menjadi pusat teknologi nuklir Iran, termasuk fasilitas pengayaan uranium utama di Natanz. Serangan Israel terhadap Isfahan meningkat signifikan pada tahun 2025, menargetkan pangkalan udara Shekari, fasilitas radar, dan depot militer di pinggiran kota. Meskipun pemerintah Iran mengklaim berhasil menembak jatuh sejumlah drone, citra satelit menunjukkan sistem pertahanan S-300 mereka mengalami gangguan serius. Serangan ini bertujuan melumpuhkan kemampuan pengayaan uranium Iran dan menghambat potensi pengembangan senjata nuklir. Warga sipil di wilayah ini mengalami ketakutan besar karena dekatnya lokasi permukiman dengan target-target militer.

Arak dan Khondab, dua kota di Provinsi Markazi, juga menjadi sasaran serangan udara Israel karena di sinilah Iran mengembangkan reaktor air beratnya. Serangan terhadap fasilitas ini menimbulkan kerusakan fisik dan memicu kekhawatiran global akan risiko kebocoran radioaktif. Meskipun tidak ada laporan kebocoran radiasi besar, media Rusia memperingatkan potensi bencana yang bisa menyamai skala tragedi Chernobyl. Serangan ini menandai peningkatan dramatis dalam konflik yang melibatkan Iran dan Israel, dengan implikasi yang berpotensi luas bagi stabilitas regional dan keamanan global.