keepgray.com – Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, akan menemui gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk membahas pembangunan proyek geothermal di wilayah tersebut yang tengah menuai protes dari masyarakat adat, organisasi lingkungan hidup, hingga tokoh agama.
Eniya menyatakan bahwa timnya telah turun ke lapangan di enam lokasi proyek dan laporan mengenai kondisi di lapangan akan dibahas bersama gubernur NTT dalam pertemuan yang direncanakan minggu depan.
Fokus utama pembahasan adalah mengenai pemicu protes warga terkait rencana pembangunan proyek tersebut dan tindak lanjut yang akan diambil oleh pemerintah. Pemerintah berjanji akan mencari jalan terbaik terkait kelanjutan proyek ini.
Salah satu perhatian utama adalah perbaikan infrastruktur yang rusak akibat proyek. “Misalnya ada jalan rusak. Jalan rusak kita minta Sokoria (PT Sokoria Geothermal Indonesia) untuk memperbaiki. Terus kalau ada manifestasi, itu mau kita apain?” ujar Eniya.
Eniya juga menekankan bahwa pemerintah akan mempertimbangkan potensi pengembangan ekowisata atau investasi besar di wilayah tersebut, sambil mendengarkan pendapat dari para ahli.
Kementerian ESDM mengakui bahwa pasokan listrik di NTT masih sangat kurang karena infrastruktur yang lemah. Namun, NTT memiliki potensi panas bumi yang signifikan, mencapai 1.266 MW yang tersebar di 19 lokasi, dengan 16 di antaranya berada di Pulau Flores. Pemerintah berharap dapat menemukan solusi yang mengakomodasi kekhawatiran masyarakat sekitar dan pihak-pihak terkait lainnya.