keepgray.com – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (Harita Nickel), melalui anak usahanya PT Cipta Kemakmuran Mitra (CKM), sedang membangun pabrik pengolahan kapur tohor (quicklime) di Pulau Obi, Halmahera Selatan, dengan investasi sekitar US$70 juta atau setara dengan Rp1,14 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.322 per dolar AS). Proyek ini merupakan bagian dari pengembangan fasilitas pendukung untuk operasional hilirisasi nikel di wilayah tersebut.
Direktur Utama Harita Nickel, Roy Arman Arfandy, menjelaskan bahwa pembangunan pabrik quicklime ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, yang selama ini bergantung pada pasokan dari pihak ketiga. “Diharapkan dengan adanya pabrik pengolahan limestone menjadi quicklime ini, efisiensi operasional akan meningkat. Awalnya, kami membeli quicklime dari pihak luar, tetapi dengan adanya operasi internal pabrik ini, diharapkan biaya produksi dapat berkurang karena quicklime akan diproduksi sendiri oleh grup kami,” ujar Roy dalam Annual Public Expose Harita Nickel, Rabu (18/6).
Roy menambahkan bahwa hingga akhir kuartal I-2025, progres konstruksi pabrik tersebut telah mencapai sekitar 42 persen.
Selain proyek quicklime, Harita Nickel juga melanjutkan pengembangan pabrik Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) ketiga melalui PT Karunia Permai Sentosa (KPS). Dari total 12 jalur produksi yang direncanakan, empat di antaranya telah beroperasi penuh secara bertahap sejak Januari hingga Maret 2025. Kapasitas produksi dari fasilitas ini diperkirakan mencapai sekitar 60 ribu ton kandungan nikel per tahun dalam bentuk feronikel (FeNi).
Di sektor pertambangan, perusahaan juga tengah mempersiapkan tambang baru melalui PT Gane Tambang Sentosa (GTS). Eksplorasi per Maret 2025 mencakup 1.800 titik pengeboran di area seluas 438 hektare. Lokasi tambang yang berada di pesisir selatan Pulau Obi direncanakan akan terhubung ke fasilitas pengolahan melalui transportasi laut.
Roy menegaskan bahwa seluruh proyek di Pulau Obi tetap dilanjutkan secara konsisten sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas dan keberlanjutan operasional yang sedang berjalan.