Flores: 2 Bandara Normal, Maumere Tutup

keepgray.com – Dua dari tiga bandara di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sebelumnya ditutup akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, kembali beroperasi normal pada Kamis (19/6).

Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende dan Bandara Soa Bajawa telah dibuka kembali setelah hasil paper test menunjukkan negatif dari abu vulkanik. Sementara itu, Bandara Fransiskus Seda di Maumere, Sikka, masih ditutup.

“Hari ini hanya Bandara Maumere yang masih ditutup, dua lainnya, Ende dan Bajawa, sudah dibuka,” kata General Manajer Airnav Cabang Kupang, I Nyoman Oka Wirawa, kepada CNN Indonesia.com, Kamis (19/6).

Menurut Nyoman, pembukaan kembali Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende dan Bandara Soa Bajawa dilakukan setelah hasil paper test menyatakan negatif dari debu vulkanik.

Kepala Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende, Hariyanto, mengonfirmasi bahwa bandara yang dikelolanya telah beroperasi seperti biasa mulai Kamis (19/6) pukul 08.00 WITA. Penerbangan hari itu kembali normal setelah hasil paper test menunjukkan tidak ada lagi debu vulkanik di landasan pacu.

“Paper tesnya negatif,” ujar Hariyanto.

Pada hari Kamis, Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende melayani tiga penerbangan dengan rute Kupang-Ende-Labuan Bajo, Labuan Bajo-Ende-Labuan Bajo, dan Labuan Bajo-Ende-Kupang.

Sementara itu, Kepala Bandara Frans Seda Maumere, Partahian Panjaitan, membenarkan bahwa operasional bandara masih ditutup karena hasil paper test masih positif.

Sebelumnya, pada Rabu (18/6), tiga bandara di Pulau Flores ditutup akibat dampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, yang terjadi pada Selasa. Ketiga bandara tersebut adalah Bandara Frans Seda Maumere, Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende, dan Bandara Soa Bajawa. Penutupan dilakukan karena hasil paper test menunjukkan positif adanya volcanic ash (VA) akibat debu vulkanik dari letusan gunung tersebut.