keepgray.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak mendatar atau terkonsolidasi pada perdagangan Kamis (19/6). CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, menyatakan bahwa IHSG saat ini berada dalam fase konsolidasi, namun peluang untuk mengalami kenaikan masih terbuka lebar.
Menurut William, koreksi yang terjadi belakangan ini adalah hal yang wajar dan dapat dimanfaatkan oleh investor untuk secara bertahap melakukan akumulasi pembelian saham. Ia menjelaskan bahwa momentum koreksi seperti ini dapat menjadi kesempatan bagi investor yang ingin masuk ke pasar secara bertahap.
Dengan sentimen tersebut, William memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang support 7.058 dan resistance 7.129. Ia juga merekomendasikan sejumlah saham untuk diperhatikan, antara lain ASII, BBRI, ASRI, PWON, TLKM, BBCA, BBNI, JAMR, KLBF, dan GGRM.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, menyoroti bahwa IHSG kembali ditutup di bawah garis rata-rata pergerakan 20 hari pada grafik harian. Meskipun demikian, indeks masih mampu bertahan di atas level support penting di 7.083. Ivan memperingatkan bahwa jika level ini jebol, IHSG berisiko kehilangan momentum kenaikannya dan berpotensi bergerak turun mendekati support berikutnya di 6.994.
Ivan menambahkan, selama IHSG masih bertahan di atas level 7.083, peluang pemulihan tetap terbuka. Namun, jika level tersebut ditembus, indeks berpotensi menguji kembali level 6.994. Ia memprediksi IHSG akan bergerak di level support 7.083, 6.994, 6.929, dan 6.811, serta resistance 7.181, 7.225, 7.261, dan 7.345 pada hari ini. Ivan juga merekomendasikan beberapa saham, yaitu AKRA, BBNI, BBTN, BRPT, dan ICBP.
Pada penutupan perdagangan Rabu (18/6), IHSG berada di level 7.107, melemah 48,06 poin atau mengalami penurunan sebesar 0,67 persen dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya. Data dari RTI Infokom mencatat bahwa investor melakukan transaksi senilai Rp11,49 triliun dengan volume perdagangan mencapai 20,59 miliar saham. Pada penutupan tersebut, terdapat 228 saham yang mengalami kenaikan, 361 saham terkoreksi, dan 212 saham lainnya stagnan.