Saham Cuan Pekan Ini: Perbankan & Tambang Pilihan

keepgray.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri pekan perdagangan lalu dengan penguatan signifikan, ditutup naik 0,66 persen ke level 7.214 pada Jumat (23/5/2025). Kenaikan ini ditopang oleh transaksi investor yang mencapai Rp12,07 triliun dengan 16,76 miliar saham diperdagangkan. Secara mingguan, IHSG menguat 1,51 persen setelah empat kali mencatat peningkatan.

Meskipun demikian, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad menyatakan bahwa selama periode 19 hingga 23 Mei 2025, perdagangan saham ditutup bervariasi. Kapitalisasi pasar bursa tercatat melonjak 1,97 persen dari Rp12.318 triliun menjadi Rp12.561 triliun pada penutupan pekan lalu. Namun, rata-rata volume transaksi harian mengalami penurunan 24,15 persen dari 30,02 miliar menjadi 22,78 miliar lembar saham.

Penurunan juga terlihat pada rata-rata nilai transaksi harian sebesar 12,51 persen, dari Rp16,59 triliun menjadi Rp14,52 triliun, serta rata-rata frekuensi transaksi harian yang turun 4,46 persen dari 1,42 juta kali transaksi menjadi 1,36 juta kali transaksi. Investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp589,43 miliar pada Jumat (23/5/2025), namun secara akumulatif sepanjang tahun 2025, investor asing masih membukukan nilai jual bersih Rp46,66 triliun.

Untuk proyeksi pergerakan IHSG sepekan ke depan, Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, memperkirakan indeks akan bergerak variatif dengan kecenderungan terbatas. IHSG diperkirakan berada dalam kisaran *support* 7.090 dan *resistance* 7.320. Menurutnya, penguatan IHSG pekan lalu didorong oleh respons positif pasar terhadap langkah Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga, yang dinilai mampu meningkatkan daya beli masyarakat dan menurunkan biaya pendanaan. Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sempat bergerak di bawah Rp16.300 juga memberikan sentimen optimistis.

Oktavianus menjelaskan bahwa pelaku pasar saat ini menanti hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan memberikan gambaran arah kebijakan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS). Jika The Fed mempertahankan suku bunga, hal tersebut bisa berdampak negatif bagi pasar saham secara umum, terutama setelah Moody’s menurunkan *outlook* kredit AS dan memunculkan kembali kekhawatiran soal utang pemerintah AS. Namun, di sisi lain, situasi ini dapat berdampak positif bagi IHSG karena investor global cenderung mencari alternatif investasi di negara berkembang seperti Indonesia, membuka peluang lanjutan *capital inflow*. Sentimen positif lainnya datang dari jadwal pembagian dividen sejumlah emiten yang akan mencatatkan tanggal *cum-dividen* pekan depan, menjadikan saham-saham dengan *dividend yield* menarik sebagai perhatian investor. Oktavianus merekomendasikan saham Trimegah Bangun Persada (NCKL) yang ditutup menguat 5,71 persen ke posisi 740 dan diproyeksikan menyentuh level 800, serta Bank Permata (BNLI) yang ditutup menguat 5,53 persen ke posisi 2.290 dan diproyeksikan menyentuh level 2.500.

Senada, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG masih berpeluang menguat dalam sepekan ke depan, dengan pergerakan di kisaran *support* 7.030 dan *resistance* 7.283. Herditya menyebutkan beberapa faktor yang akan mempengaruhi arah pergerakan IHSG pekan ini. Pertama, rilis data ekonomi AS, seperti pertumbuhan ekonomi kuartalan dan data inflasi inti, yang akan menjadi perhatian pasar global. Kedua, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang diperkirakan masih cenderung menguat, menjadi sinyal positif bagi investor. Ketiga, masih terbuka peluang masuknya dana asing (*capital inflow*) ke pasar saham Indonesia yang dapat mendorong penguatan indeks. Keempat, harga emas dunia yang diperkirakan masih berpotensi naik, memberikan sentimen positif bagi saham-saham emiten pertambangan emas.

Herditya merekomendasikan beberapa saham, di antaranya Bank Syariah Indonesia (BRIS) yang ditutup menguat 0,68 persen ke level 2.940 pekan lalu dan diproyeksikan menyentuh level 3.140 pekan ini. Ia juga merekomendasikan Merdeka Battery Materials (MBMA) yang ditutup menguat 2,27 persen ke posisi 360 dan diproyeksikan menyentuh level 408, serta PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) yang ditutup di level 635 dan diproyeksikan bisa menyentuh level 760.