keepgray.com – Jakarta, yang dikenal dengan kemegahan gedung pencakar langitnya, juga menyimpan kekayaan budaya dan kesenian yang terus berkembang seiring dengan proses akulturasi akibat kedatangan para perantau. Salah satu wujud akulturasi tersebut adalah kesenian Ondel-ondel, perpaduan budaya Betawi dan Tionghoa.
Secara historis, ondel-ondel digunakan dalam upacara tolak bala untuk menjauhkan masyarakat dari wabah penyakit dan hal-hal buruk. Boneka berukuran besar ini memiliki makna mendalam di setiap ornamennya, termasuk pemilihan warna pada topeng ondel-ondel pria dan wanita. Ondel-ondel pria biasanya menggunakan warna merah sebagai simbol keberanian dan perkasa, sedangkan ondel-ondel wanita berwarna putih yang melambangkan kesucian. Kembang kelapa di atas kepala ondel-ondel melambangkan kekuatan, dengan filosofi bahwa pohon kelapa memiliki akar yang kuat dan semua unsurnya dapat dimanfaatkan. Sepasang ondel-ondel juga memiliki nama, yaitu Kobar untuk laki-laki yang menyimbolkan manusia harus mencari nafkah, dan Borah untuk perempuan yang melambangkan manusia harus selalu berbuat baik dan ingat kepada Tuhan.
Saat ini, ondel-ondel telah bertransformasi menjadi media hiburan sebagai upaya melestarikan kesenian ini. Pertunjukan ondel-ondel akan hadir di Malam Puncak HUT Ke-498 Jakarta yang bertema ‘Bentang Harapan JakASA: Menuju 5 Abad Jakarta’. Acara ini akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, mulai dari pertunjukan budaya hingga acara musik, sebagai refleksi perjalanan sejarah panjang Jakarta.
Malam Puncak HUT Ke-498 Jakarta akan diselenggarakan pada Minggu, 22 Juni 2025, pukul 17.00-23.00 WIB di Taman Lapangan Banteng dan dapat disaksikan secara live streaming di detikcom.
