keepgray.com – Kementerian Sosial (Kemensos) akan berkoordinasi dengan Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sembako.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan bahwa penyaluran bansos pada triwulan kedua ini didasarkan pada Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Hingga saat ini, bansos PKH telah disalurkan kepada 80% atau 7.991.160 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), sementara bansos sembako telah diterima oleh lebih dari 14 juta KPM atau 78%.
Gus Ipul berharap penyaluran dapat diselesaikan pada minggu ini, kecuali untuk 1.323.459 KPM yang mengalami gagal salur. Kendala utama yang menyebabkan gagal salur antara lain rekening tidak aktif atau tidak ditemukan. Kemensos akan berkoordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Himbara untuk mengatasi masalah ini.
Penyebab lainnya adalah perbedaan nama dan nomor rekening. Kemensos terus berkoordinasi dengan Himbara dan PPATK untuk memvalidasi rekening penerima dan mengantisipasi potensi masalah.
Mensos mengimbau KPM yang belum menerima bansos untuk aktif melapor dengan melampirkan bukti melalui aplikasi Cek Bansos, pendamping PKH, dinas sosial, atau BPS daerah. Pemerintah membuka jalur formal dan partisipasi seluas mungkin bagi masyarakat yang ingin menyampaikan usul atau sanggahan.
Selain itu, terdapat KPM yang belum menerima bansos karena adanya peralihan penyaluran dari PT. Pos ke Himbara, yang memerlukan pembukaan rekening secara kolektif. Proses ini membutuhkan waktu tambahan.
Gus Ipul memastikan bahwa penebalan bansos akan diberikan kepada 18,3 juta KPM penerima bantuan sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pada triwulan kedua. Koordinasi dengan Himbara sedang dilakukan untuk segera merealisasikan transfer bantuan ini.
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono, menyatakan bahwa BPS terus berkoordinasi dengan Kemensos terkait penyaluran bansos, termasuk masalah gagal salur. BPS akan berupaya memutakhirkan data secara berkala, mengingat sifatnya yang dinamis. Kolaborasi antara BPS dan Kemensos akan terus dijaga untuk memastikan penyaluran bansos yang efektif dan tepat sasaran.