keepgray.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat pada perdagangan Senin, 26 Mei, menyusul penembusan level psikologis 7.200 dan dukungan dari penguatan sektor perbankan serta energi. Prediksi ini disampaikan oleh sejumlah analis pasar.
Menurut William Hartanto, Founder WH-Project, keberhasilan IHSG menembus level 7.200 mengindikasikan bahwa indeks masih berada dalam tren penguatan yang solid. William menambahkan bahwa belum ada tanda-tanda pasar mengalami jenuh beli. “Kenaikan IHSG juga didorong oleh penguatan saham-saham di sektor perbankan dan energi. Dengan dukungan ini, indeks diperkirakan masih berpotensi melanjutkan penguatan di awal pekan ini,” jelas William dalam riset hariannya. Berdasarkan sentimen tersebut, William memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang *support* 7.093 dan *resistance* 7.281. Ia juga merekomendasikan saham-saham seperti RAJA, BBNI, BKSL, dan ARCI.
Senada, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova juga melihat peluang IHSG untuk melanjutkan reli menuju level 7.345, asalkan mampu menembus resisten terdekat di 7.261. Namun, Ivan mengingatkan investor untuk tetap waspada. Jika IHSG tertahan di bawah level 7.261, ada potensi terbentuknya pola teknikal *ending diagonal* yang bisa menjadi sinyal koreksi dalam waktu dekat. “Investor disarankan untuk tetap waspada sambil mencermati pergerakan IHSG terhadap level 7.261 sebagai penentu arah selanjutnya,” ujar Ivan. Dia memprediksi IHSG akan bergerak di level *support* 7.109, 7.055, 6.929, dan 6.811, serta *resistance* 7.261, 7.345, dan 7.444. Ivan merekomendasikan beberapa saham, termasuk ADRO, AKRA, ANTM, ASII, dan BBRI.
Sebagai informasi, IHSG ditutup di level 7.214 pada perdagangan Jumat, 23 Mei. Indeks saham tercatat menguat 47,18 poin atau naik 0,66 persen dari perdagangan sebelumnya. Mengutip data RTI Infokom, total transaksi investor mencapai Rp12,07 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,76 miliar saham. Pada penutupan pasar Jumat, tercatat 280 saham menguat, 315 terkoreksi, dan 211 saham lainnya stagnan.