Investasi Rp13 T ke Pabrik Chandra Asri

keepgray.com – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) bersama Indonesia Investment Authority (INA) menginvestasikan US$800 juta atau setara dengan Rp13,02 triliun ke pabrik petrokimia milik PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group). Investasi ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) sebagai langkah awal pengembangan bersama Pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC).

Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, menyatakan bahwa kemitraan ini sangat penting karena industrialisasi hilir merupakan kunci transformasi ekonomi Indonesia dan membuka peluang bagi investor yang berorientasi ke depan. Kolaborasi ini mendukung pengembangan industri yang berskala dan mampu mengurangi impor, serta memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.

Sektor kimia, menurut Pandu, memegang peranan penting dalam berbagai rantai nilai, mulai dari manufaktur hingga transisi energi, terutama dalam pengolahan nikel dan pemurnian alumina. Investasi ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan nasional dengan mengurangi ketergantungan pada impor produk-produk esensial seperti soda kaustik dan Ethylene Dichloride.

Chief Executive Officer (CEO) INA, Ridha Wirakusumah, menyampaikan bahwa kemitraan ini mencerminkan komitmen bersama untuk memperkuat fondasi industri Indonesia melalui peningkatan kapasitas produksi dalam negeri dan pengurangan ketergantungan impor terhadap bahan baku utama yang penting bagi berbagai sektor nasional. Dengan menggabungkan kekuatan investor institusi dan pemimpin industri, INA tidak hanya menjawab kebutuhan akan keamanan pasokan strategis, tetapi juga membangun landasan bagi pertumbuhan industri jangka panjang yang scalable.

Presiden Direktur Chandra Asri Group, Erwin Ciputra, menyatakan bahwa proyek ini merupakan langkah penting bagi Chandra Asri Group untuk terus berkontribusi dalam membangun ketahanan industri nasional dan memperkuat perekonomian Indonesia. Masuknya Danantara Indonesia dan INA mencerminkan kepercayaan investor terhadap potensi pertumbuhan industri kimia di Indonesia.

Pabrik CA-EDC akan dikelola oleh PT Chandra Asri Alkali (CAA), anak perusahaan Chandra Asri Group. Saat ini, proyek berada pada fase pertama yang mencakup pembangunan pabrik CA-EDC dengan kapasitas produksi sebesar 400 ribu ton soda kaustik padat per tahun (setara dengan 827 ribu ton dalam bentuk cair) dan 500 ribu ton Ethylene Dichloride. Ethylene Dichloride yang diproduksi dari pabrik ini ditargetkan untuk diekspor dan berpotensi menghasilkan devisa hingga Rp5 triliun per tahun. Selain itu, pabrik ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor soda kaustik dengan proyeksi penghematan hingga Rp4,9 triliun setiap tahunnya.