keepgray.com – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur harus menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan, serta memberikan manfaat bagi seluruh rakyat.
Pernyataan ini disampaikan Luhut saat menjadi pembicara kunci dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC). Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan setiap kilometer jalan, pelabuhan, dan interkonektivitas digital benar-benar menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Luhut mengibaratkan infrastruktur sebagai batu karang yang secara perlahan membentuk dasar laut, menjadi penyangga kehidupan, dan melindungi kawasan yang luas. Ia menyoroti capaian pembangunan infrastruktur dalam satu dekade terakhir, di mana jalan tol tumbuh dari 775 km pada 2014 menjadi 2.400 km, tol laut menghubungkan 130 pelabuhan, dan penerbangan perintis melayani lebih dari 220 rute ke wilayah yang sebelumnya terisolasi.
Sebagai contoh konkret, Luhut menyebutkan kawasan industri di Jawa Tengah yang mulai menarik investasi industri tekstil global. Relokasi pabrik dari dua merek besar saja telah membuka lebih dari 67 ribu lapangan kerja baru, bukan di pusat kota, melainkan di kabupaten-kabupaten yang sebelumnya terluput dari peta pertumbuhan nasional.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menambahkan bahwa Indonesia berada di titik balik sejarah sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan ekonomi menengah yang terus tumbuh. Posisi strategis sebagai penghubung antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik harus dimanfaatkan sebaik mungkin. AHY menekankan pentingnya mendukung agenda pembangunan nasional yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto, termasuk ketahanan pangan, air, dan energi yang bertumpu pada pembangunan infrastruktur terintegrasi, adil, dan berkelanjutan.
Konferensi ICI 2025 dihadiri oleh jajaran menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih, duta besar negara-negara sahabat, anggota DPR/MPR dan DPD RI, para gubernur dan wakil gubernur, wali kota dan wakil wali kota, bupati dan wakil bupati, delegasi, pemimpin dunia usaha, dan mitra pembangunan dari lintas negara. Lebih dari 7.000 peserta dari 33 negara, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Norwegia, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Uni Eropa, dan lainnya, hadir dalam konferensi ini. ICI 2025 menjadi panggung penting bagi kolaborasi internasional, dengan kehadiran berbagai investor dan lembaga pembiayaan terkemuka seperti Macquarie, GIC, World Bank, International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), dan The Asia Group.